
Melihat Efek Larangan Mudik ke Ekonomi 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelarangan mudik bagi masyarakat Indonesia terutama bagi PNS, pegawai BUMN, TNI, dan Polri diperkirakan akan mendorong konsumsi di Jakarta.
Berdasarkan riset yang dilakukan Bahana Sekuritas, mobilitas masyarakat dilihat dari Google mengalami penurunan yang paling tajam dibandingkan dengan provinsi lain.
"Ini (pelarangan mudik) sebenarnya mendorong permintaan yang terpendam dan menjaga aliran uang di Jakarta, yang terpantau dari Google terjadi penurunan mobilitas paling tajam dibandingkan dengan provinsi lain," tulis analisa Bahana Sekuritas dikutip CNBC Indonesia, Senin (29/3/2021).
Seperti diketahui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengumumkan, masyarakat Indonesia dilarang mudik pada 6-17 Mei. Hal ini terutama berlaku bagi PNS, pegawai BUMN, TNI, dan Polri.
Lebih lanjut, Bahana Sekuritas menjelaskan pemulihan mobilitas dan konsumsi sudah mulai terjadi di luar Pulau Jawa dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang paling lambat terjadi di Jakarta.
Tercermin dari laju pertumbuhan ritel yang mengalami kontraksi atau -27% per 20 Maret 2021, dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi.
"PDB Jakarta menyumbang 20% untuk Indonesia, pembatasan mudik dapat membuat orang enggan bepergian masuk dan keluar Jakarta. Tapi tidak akan membuat orang takut untuk makan di luar dan berbelanja di sini (Jakarta), mengingat perkembangan kasus aktif Covid-19 yang menggembirakan baru-baru ini," ujarnya.
Kemudian, pembatasan mudik memang dipandang bisa menurunkan PDB, namun sebenarnya ada sisi positif yang lebih kuat dari kemajuan vaksinasi.
"Yang mungkin menyebabkan peningkatan yang sangat cepat dalam mobilitas masyarakat dan kepercayaan konsumen di masa depan," ujarnya lagi.
Bahana Sekuritas mencatat, Jakarta saat ini ada kurang lebih 997.730 orang yang sudah divaksin dan 294.083 sudah mendapat suntikan kedua. Kemudian 96,7% telah pulih dari Covid-19, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan rasio tingkat nasional yang mencapai 88,8%.
Menurut proyeksi Bahana Sekuritas, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama empat kuartal di tahun 2021 akan berangsur membaik dan positif. Meskipun pada kuartal I-2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mengalami kontraksi atau -0,85%.
Kemudian pada Kuartal II-2021 pertumbuhan ekonomi diproyeksikan akan melesat menjadi 7,82%, kemudian pada Kuartal III-2021 tumbuh 5,93%, dan pada Kuartal IV-2021 diperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 4,57%. Adapun secara keseluruhan tahun 2021 pertumbuhan ekonomi akan berada pada kisaran 4,3%.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mudik 2021 Resmi Dilarang, Ini Skenario dari Kemenhub!