Intip Realisasi APBN Terkini! Apakah Mengkhawatirkan?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 March 2021 13:03
uang rupiah cash center
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Agar risiko utang tidak semakin tinggi, Tobias Adrian, Thor Jonasson, Ayhan Kose, dan Anderson Silva dari IMF memberi satu saran penting. Pemerintah harus menjaga utangnya tetap di dalam negeri, jangan terlalu mengandalkan utang dalam mata uang asing.

"Meminjam dalam mata uang asing di pasar obligasi luar negeri membuat sebuah negara berisiko terpapar risiko pergerakan kurs. Untuk menghindari risiko ini, otoritas harus mengembangkan pasar obligasi dalam negeri," sebut tulisan berjudul Keeping it Local: A Secure and Stable Ways to Access Financing terbitan 12 Maret 2021.

Tidak hanya untuk pembiayaan defisit, pasar obligasi yang kuat dan dalam juga akan membuat investor punya pilihan untuk menempatkan dana. Pasar keuangan secara keseluruhan menjadi lebih atraktif dengan pilihan instrumen yang semakin bertambah.

Pasar obligasi juga bisa membantu otoritas moneter untuk menjalankan operasinya. Bank sentral bisa masuk ke pasar obligasi untuk mengatur jumlah uang beredar sehingga inflasi lebih terkendali.

utangSumber: IMF

"Membangun dan mengembangkan pasar obligasi adalah proses yang panjang dan kompleks. Namun seiring dengan itu, risiko terhadap perekonomian dan stabilitas sektor keuangan bisa diatasi," lanjut tulisan itu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular