Biden Sebut Putin Pembunuh, Rusia Ingin AS Minta Maaf

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 March 2021 19:54
President Joe Biden delivers remarks on immigration, in the Oval Office of the White House, Tuesday, Feb. 2, 2021, in Washington. (AP Photo/Evan Vucci)
Foto: Presiden AS Joe Biden (AP Photo/Evan Vucci)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Rusia kembali memanas setelah Presiden Joe Biden menyebut Presiden Vladimir Vladimirovich Putin sebagai pembunuh.

Akibatnya, sekutu Kremlin menginginkan permintaan maaf dari AS. Jika tidak, mereka akan membalas Washington, menurut seorang anggota parlemen senior Rusia pada Kamis (18/3/2021).

Konstantin Kosachyov, wakil ketua majelis tinggi parlemen, mengatakan komentar Joe Biden tidak dapat diterima, pasti akan mengobarkan hubungan buruk, dan mengakhiri harapan di Moskow akan perubahan kebijakan AS di bawah pemerintahan AS yang baru.

Dia mengatakan penarikan kembali duta besar Moskow adalah satu-satunya langkah yang masuk akal untuk diambil dalam situasi tersebut.

"Saya menduga ini bukan yang terakhir jika tidak ada penjelasan atau permintaan maaf dari pihak Amerika," kata Kosachyov dalam sebuah posting Facebook, dilansir dari Reuters, Kamis (18/3/2021).

"Penilaian semacam ini tidak diperbolehkan dari mulut seorang negarawan dengan pangkat seperti itu. Pernyataan semacam ini tidak dapat diterima dalam keadaan apa pun," tambahnya, menyebut peristiwa tersebut sebagai momen penting dalam hubungan AS-Rusia.

Pihak sendiri Kremlin belum menanggapi secara terbuka komentar Biden, tetapi kemungkinan akan melakukannya pada Kamis malam.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan ABC News yang tayang Rabu (17/3/2021), Biden yang mengiyakan jika Presiden Rusia Vladimir Putin merupakan pembunuh.

Saat itu pembawa acara George Stephanopoulos menanyakan mengenai laporan terbaru intelijen AS bahwa Putin mencampuri pemilihan presiden AS 2020 lalu.

"Putin akan membayar harga atas gangguan tersebut," ujarnya dalam perbincangan tersebut, sebagaimana ditulis Bloomberg. "Saya mengenal Anda (Putin) dan Anda mengenal saya. Jika saya memastikan ini (campur tangan dalam pemilu) terjadi, maka bersiaplah."

Biden pun mengiyakan saat George bertanya apakah menurutnya Putin adalah "pembunuh". Putin sebelumnya dituding Barat terkait upaya meracuni Alexei Navalny, yakni politisi oposisi Kremlin.

"Ya," katanya tanpa menjelaskan lebih detail.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dear 'Opa' Biden, Ini Lho Alasan Putin Belum Ucapkan Selamat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular