PGN Bangun Interkoneksi Pipa SSWJ-WJA

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
18 March 2021 18:45
PGN Bangun Proyek Interkonersi Pipa SSWJ – WJA (Dok. PGN)
Foto: PGN Bangun Proyek Interkonersi Pipa SSWJ – WJA (Dok. PGN)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Subholding Gas PT Pertamina (Persero), akan membangun interkoneksi pipa yang menghubungkan pipa transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dengan panjang sekitar 1.000 km ke pipa transmisi West Java Area (WJA) dengan panjang sekitar 525 km.

Melalui integrasi pipa transmisi ini, gas bumi dari lapangan gas Sumatera bagian tengah dan selatan (Sumbagtengsel) pada pipa SSJW I - Bojonegara - Cikande - Bitung akan terkoneksi dengan Stasiun Bitung pada Pipa WJA dengan ukuran pipa 24 inchi. Pengerjaan interkoneksi pipa sepanjang ±1,4 km akan dimulai pada Maret 2021 ini dan ditargetkan rampung pada triwulan IV 2021.

Penandatangan Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPIC) pipa ini dilaksanakan oleh PT PGN Tbk dan PT Pratiwi Putri Sulung pada hari ini, Kamis (18/03/2021).

Penandatanganan Proyek Pembangunan Interkoneksi Pipa SSWJ-WJA dilaksanakan oleh GH Project Management Office PGN, Raka Haryo Indro, dan Direktur Utama PT Pratiwi Putri Sulung, Agus Salim, serta disaksikan oleh Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto.

"Misi penting kami, interkoneksi pipa SSWJ dan WJA akan meningkatkan kapasitas penyaluran secara sistem terintegrasi. Stasiun Bitung akan menyalurkan gas dari SSWJ dengan kapasitas maksimal kurang lebih 165 BBTUD untuk kebutuhan gas Pupuk Kujang Cikampek (PKC) dan RU Balongan, sekaligus sebagai sumber pasokan untuk mengantisipasi natural decline (penurunan alamiah) dari pasokan gas di lapangan produksi Jawa Bagian Barat. Potensi efisiensi pemanfaatan energi dan bahan baku yang didapatkan diharapkan dapat menjadi multiplier effect (efek berganda) bagi perekonomian nasional," papar Redy, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Kamis (18/03/2021).

Dari integrasi infrastruktur ini, pihaknya juga berharap ini dapat mendorong efisiensi biaya investasi dan operasi, serta memperluas penyaluran gas ke wilayah-wilayah baru, khususnya di Jawa bagian Barat secara berkelanjutan.

"Sebelumnya, jaminan ketersediaan gas belum cukup optimal. Maka diharapkan, adanya interkoneksi pipa Sumatera dan Jawa ini nanti dapat memperkuat keandalan infrastruktur gas bumi di Indonesia bagian Barat. Selanjutnya dapat membantu pemerintah dalam rangka mencapai kemandirian energi, karena pemanfaatan gas domestik diharapkan semakin meningkat," tuturnya.

Redy menegaskan, proyek interkoneksi pipa ini menjadi bukti milestone penting bahwa peran pengelolaan gas di Subholding Gas sudah terintegrasi untuk melayani kebutuhan gas nasional yang andal. Kemudian, imbuhnya, nilai lebih utilisasi gas bumi yang berkelanjutan diharap mampu berkontribusi secara nyata untuk peningkatan daya saing dan pertumbuhan perekonomian nasional.

Gas Bumi. (Dok. PGN)Foto: Dok. PGN

Saat ini PGN mengelola 96% infrastruktur gas bumi nasional, baik pipa sepanjang 10.688 km, maupun non pipa seperti fasilitas CNG dan LNG dari hulu hingga hilir. PGN mengelola seluruh rantai gas bumi termasuk CNG dan LNG dan melayani ke pengguna akhir dengan sinergi seluruh entitas anak dan afiliasi yang meliputi segmen komersial industri, UMKM, rumah tangga, pembangkit listrik, dan transportasi (SPBG).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jateng Susah Dapat Gas, BPH Migas Sebut Ini Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular