Fortuner, Pajero, Dkk Bebas PPnBM, Manfaat atau Mudarat?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 March 2021 12:14
Pajero Sport Facelift (MMKSI via DetikOto)
Ilustrasi Pajero Sport Facelift (MMKSI via DetikOto)

Industri otomotif adalah salah satu penyumbang terbesar di sektor industri manufaktur alias pengolahan selain makanan-minuman, tekstil, petrokimia, dan elektronika. Otomotif adalah industri yang memiliki keterkaitan erat dengan berbagai sektor lainnya seperti baja, karet, kulit, sampai keuangan karena kredit masih menjadi pilihan untuk membeli kendaraan bermotor. Jadi, peningkatan penjualan mobil akan mendongrak berbagai sektor ekonomi lainnya.

Ketika permintaan mobil meningkat dan berbagai sektor bergerak, lapangan kerja baru akan tercipta. Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian, menyebut sektor otomotif membuka jutaan lapangan kerja baik langsung maupun tidak langsung.

"Sektor otomotif memiliki 1,5 juta tenaga kerja langsung dan 4,5 juta tidak langsung. Ini memiliki 7.451 pabrik dan Rp 700 triliun sumbangan kepada PDB (Produk Domestik Bruto)," kata Airlangga belum lama ini.

Dampak dari kebijakan ini tentu ada, salah satunya adalah risiko berkurangnya penerimaan negara. Setoran pajak dari PPnBM yang semestinya masuk ke kas negara jadi nihil, sehingga menambah berat beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Akan tetapi, sepertinya potential loss penerimaan negara tidak terlalu besar. Untuk pembebasan PPnBM mobil 1.500 cc, estimasinya adalah Rp 2,9 triliun. Hanya butiran debu dibandingkan total penerimaan negara yang tahun ini ditargetkan Rp 1.743,6 triliun.

So, kalau mau ditimang-timang, sepertinya manfaat pembebasan PPbNM buat mobil 2.500 cc masih lebih besar ketimbang mudaratnya. Sebuah kebijakan yang layak dicoba untuk mendongrak perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular