Ada PPnBM Effect, Penjualan Mobil Februari Diramal Ambruk!

News - Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 February 2021 15:48
Daihatsu Sirion memiliki lampu depan dengan follow me home, sensor wiper, desain baru eksterior dan interior, ABS (Anti-lock Braking System), Electronic Brake-force, Distribution (EBD), Vehicle Stability Control (VSC), Traction Control, Isofix, kamera parkir belakang, keyless, sensor parkir depan, dan mesin baru. Daihatsu Sirion transmisi manual dibanderol Rp 187,1 juta sedangkan tipe otomatis dilepas Rp 198,1 juta.  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Daihatsu Sirion (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan pemerintah memberikan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil baru mulai bulan depan bakal berdampak negatif pada penjualan di bulan ini. Ada potensi masyarakat untung berbondong-bondong menahan pembelian dan memilih untuk membeli mobil pada bulan Maret.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohannes Nangoi tidak menampik hal itu dan menilainya sebagai hal yang wajar.

"Pasti orang nunggu seminggu dua minggu lagi, bisa ada yang lebih murah kenapa enggak, emang ada yang gitu. Tapi kalau kebutuhannya mendesak, tetap perlu sekarang nggak apa apa. Itu konsekuensi logis saja kira-kira. Kelihatannya ada potensi penurunan," katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (15/2).

Yohannes mengakui ada potensi penurunan penjualan di bulan Februari ini. Kebijakan anyar Pemerintah itu sangat berpotensi membuat calon konsumen lebih banyak yang menunggu. Namun, Ia belum bisa memperkirakan berapa potensi angka penurunannya.

"Belum tau, saya belum punya pengalaman begini. Penurunan PPnBM baru kali ini, gimana saya punya pengalaman akan berhenti berapa, akan naik berapa?" sebutnya.

Jika berkaca pada penjualan bulan Januari lalu, maka bakal berlanjut tren penurunan penjualan. Pasalnya, bulan lalu pun ada penurunan dibanding bulan Desember 2020.

"Januari 2021 lebih rendah dari Desember kemarin. Januari wholesales di 52.910 unit, sementara ritel 53.996 unit," kata Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/2/21).

Jika membandingkannya dengan periode Desember 2020, maka ada penurunan yang cukup dalam di bulan Januari 2021 kemarin. Wholesales pada Desember 2020 ada di angka 57.129 unit, sementara retail lebih tinggi lagi yakni 68.698 unit.

Harapan meningkatnya penjualan ada pada Maret mendatang dimana ada skenario PPnBM 0% hingga Mei, kemudian PPnBM 50% (Juni-Agustus), dan 25% (September-November). Artinya bila mobil yang awalnya harus kena PPnBM 10% maka bila ada diskon PPnBM sampai 0% maka PPnBM tak dikenakan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pajak 0% Sakti, Bos Honda Akui Ada Lompatan Penjualan 50%!


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading