
RI Impor Garam dari Australia hingga (Lagi-lagi) China
![[DALAM] Indonesia Mabuk Garam Impor](https://awsimages.detik.net.id/visual/2020/01/13/05a7ba2a-c44a-4aeb-ab51-82ddab9660ce_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga 2021 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia langganan impor garam dari beberapa negara. Namun yang paling sering adalah Australia, China, dan India.
Pada 2010 tercatat volume impor garam dari Australia mencapai 1,6 juta ton atau setara dengan US$ 85,27 juta. Impor garam yang berasal dari Negeri Kangguru ini setiap tahun selalu mengalami kenaikan.
Puncaknya, terjadi pada 2018 dimana impor garam dari Australia mencapai 2,6 juta ton, setara dengan US$ 82,39 juta atau lebih tinggi dibandingkan realisasi impor garam pada 2017 yang mencapai 2,29 juta ton atau setara dengan US$ 76,1 juta.
Adapun sepanjang 2020, realisasi impor garam dari Australia mencapai 2,22 juta ton, setara dengan US$ 80,97 juta atau naik 18,72% dibandingkan dengan realisasi impor pada 2019 yang mencapai 1,87 juta ton atau setara dengan US$ 72,87 juta.
Sepanjang Januari-Februari 2021, Indonesia bahkan sudah merealisasikan impor garam dari Australia sebanyak 79,74 ribu ton atau setara dengan US$ 2,56 juta.
Selain Australia, Indonesia juga banyak mengimpor garam dari Tiongkok atau China. Impor garam dari Negeri Tirai Bambu ini juga selalu mengalami fluktuatif setiap tahunnya.
Pada 2010 impor garam dari China mencapai 20,16 ribu ton. Sepanjang 2011-2014 volume impor garam Indonesia mengalami naik turun. Namun volume impor kembali melonjak pada 2015 dengan realisasi sebesar 37,4 ribu ton.
Sampai dengan 2019, impor garam dari China terus menyusut hingga 568 ton. Setahun kemudian, impor garam dari China kembali meningkat menjadi 1,32 ribu ton atau senilai US$ 132,87 ribu pada 2020
Adapun di tahun ini, atau sepanjang Januari-Februari 2021 Indonesia juga sudah melakukan impor garam dengan China sebanyak 216 ribu ton atau setara dengan US$ 27,65 ribu.
Selain Australia dan China, sejak 2010 sampai 2021 Indonesia juga langganan impor garam dengan India. Pada 2011 impor garam dari India mencapai 1 juta ton atau naik dibandingkan impor pada 2010 yang mencapai 454,63 ribu ton.
Impor garam dari India juga mengalami fluktuatif sepanjang 2012-2018, dengan rata-rata impor sekitar 332 juta ton. Namun kemudian impor garam dari India pada 2019 kembali melonjak dengan volume 719,55 ribu ton.
Namun, pada tahun 2020 impor garam dari Negeri Bollywood tersebut menyusut 48% dibandingkan dengan tahun lalu, dimana volume impornya mencapai 373,93 ribu ton atau senilai US$ 11,41 juta.
Sepanjang Januari-Februari 2021, Indonesia juga sudah melakukan realisasi impor garam dari India sebanyak 168 ribu ton atau setara dengan US$ 11,76 ribu.
Untuk diketahui, dalam tiga tahun terakhir atau tepatnya 2018-2020, volume impor garam mengalami fluktuatif.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi impor garam RI sepanjang 2020 mencapai 2,61 juta ton dengan nilai mencapai US$ 94,55 juta, secara volume meningkat dibandingkan realisasi impor pada 2019 yang sebanyak 2,59 juta ton. Sementara, pada 2018 volume impor garam RI mencapai 2,84 juta ton atau setara dengan US$ 90,65 juta.