Kapan RI Bebas Pandemi & Hidup Normal Lagi? Ini Ramalan Citi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 March 2021 18:20
Warga lansia memeriksa kesehatan sebelum menerima vaksinasi Covi-19 di Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Kementerian BUMN menggelar Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 bagi lansia untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional demi mencapai target satu juta vaksin per bulan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Warga lansia memeriksa kesehatan sebelum menerima vaksinasi Covi-19 di Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Kementerian BUMN menggelar Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 bagi lansia untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional demi mencapai target satu juta vaksin per bulan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksinasi adalah harapan untuk lepas dari jerat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Berbagai negara sudah menjalankan program vaksinasi dengan target menuju herd immunity (kekebalan kolektif).

Indonesia adalah salah satu negara yang tengah menggulirkan program vaksinasi. Our World in Data mencatat, vaksin anti-virus corona yang sudah disuntikkan ke lengan rakyat Ibu Pertiwi mencapai 4,02 juta dosis per 7 Maret 2021. Indonesia menempati peringkat 18 dunia dalam hal kecepatan vaksinasi.

Hebatnya lagi, Indonesia adalah negara tercepat ketiga di Asia untuk vaksinasi anti-virus corona. Indonesia hanya kalah dari China dan India.

vaksinSumber: Our World in Data

Citi dalam riset terbarunya menyebutkan vaksinasi akan menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, sepertinya ekonomi akan mulai berangsur normal pada akhir tahun ini.

"Pada bulan kedua pelaksanaan vaksinasi, seiktar 120.000 dosis disuntikkan setiap harinya. Lebih banyak dibandingkan bulan pertama yaitu sekitar 50.000 dosis per hari. Dengan pelibatan sektor swasta dalam program vaksinasi, maka lajunya akan lebih cepat lagi," sebut Helmi Arman, Ekonom Citi, dalam risetnya.

Namun, seperti yang disebut di awal, cita-cita vaksinasi adalah mewujudkan herd immunity. Itu bisa tercapai kala sebagian besar populasi sudah menerima vaksin dan membentuk kekebalan melawan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Dengan demikian, rantai penularan akan terputus dan pandemi bakal berakhir.

Pemerintah punya target untuk meraih herd immunity pada akhir kuartal I-2022, atau paling cepat akhir 2021. Untuk mencapai target itu, Helmi memperkirakan butuh vaksinasi 750.000-1,2 juta dosis per hari. Level yang sekarang masih jauh dari itu.

Halaman Selanjutnya --> Kota Besar Layak Dapat Vaksinasi Duluan?

Seiring program vaksinasi yang terus berjalan, lanjut Helmi, penting juga untuk mendorong momentum pemulihan ekonomi. Helmi menilai momentum itu akan tercipta jika vaksinasi difokuskan ke kota-kota besar terlebih dulu.

"Contoh, Jakarta dan sekitarnya serta lima kota-kota besar di Indonesia berkontribusi sekira 50% dari penjualan besar dan ritel nasional. Wilayah-wilayah ini juga menyumbang 70% sektor akomodasi dan restoran. Ketika sektor pariwisata pulih, maka manufaktur bisa berangsur normal," jelas Helmi.

Akan tetapi, tambah Helmi, mengutamakan vaksinasi bagi penduduk kota-kota besar tidak akan populis secara politik. Apalagi hanya 17% populasi Indonesia yang hidup di Jabodetabek dan ibu kota provinsi.

Meski begitu, demikian Helmi, normalisasi kehidupan di kota-kota besar akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi. Sebab itu tadi, kota-kota besar adalah pusat ekonomi nasional.

"Dalam perhitungan kami, jika laju vaksinasi meningkat 2-3 kali lipat dalam beberapa bulan ke depan, maka kota-kota besar akan mencapai herd immunity pada awal 2022 atau paling cepat kuartal V-2021. Ini akan mempercepat pemulihan ekonomi," tuiis Helmi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular