Apa Kabar Tax Treaty Singapura-Indonesia?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 March 2021 20:41
singapura (REUTERS/Edgar Su)
Foto: REUTERS/Edgar Su

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing baru saja memperbarui perjanjian investasi. Kedua negara menandatangani pertukaran Instrument of Ratification (IOR) Bilateral Investment Treaty (BIT) RI-Singapura.

Dalam sambutannya, Retno mengatakan kedua negara adalah mitra dekat, dengan Singapura merupakan mitra perdagangan dan investasi utama bagi Indonesia. Retno mengatakan total investasi Singapura di RI sebesar US$ 9,8 miliar pada tahun 2020, meningkat dari US$ 6,5 miliar pada tahun 2019.

"Acara hari ini adalah pencapaian lain dari ikatan ekonomi kami yang kuat. Pertukaran Instrumen Ratifikasi Bilateral Investment Treaty (BIT) akan menandai berlakunya Perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2018 bagi kedua negara," kata Retno dalam pertemuan virtual pada Selasa (9/3/2021).

Menurut Retno, pertukaran ini memiliki nilai strategis setidaknya dalam tiga aspek. Pertama, ratifikasi BIT berfungsi sebagai pendorong ekonomi penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi pada kedua negara.

"Ini berpotensi meningkatkan investasi dua arah berkisar antara 18% - 22% untuk 5 tahun ke depan. Sambil memanfaatkan investasi senilai sekitar US$ 200 miliar per tahun pada tahun 2030 di wilayah tersebut," ujarnya.

Traktat tersebut, kata Retno, juga melengkapi ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA), FTAs ASEAN+1 dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) dalam mendorong arus investasi bilateral yang lebih besar.

"Poin kedua saya adalah situasi win-win untuk kedua negara," papar Retno. "Perjanjian ini adalah perjanjian investasi bilateral pertama yang mulai berlaku setelah bertahun-tahun peninjauan perjanjian investasi oleh Pemerintah Indonesia. Oleh karena itu BIT ini dapat menjadi model dan tolak ukur Perjanjian Investasi Indonesia dengan negara lain."

Terakhir, menurut Retno BIT ini mencerminkan komitmen kuat Indonesia dan Singapura terhadap kerja sama ekonomi yang terbuka dan adil. "Ini menandakan kembali harapan dan optimisme yang diperkuat untuk lebih mengeksplorasi peluang bisnis yang menguntungkan kita semua," tambahnya.

Selain BIT, Indonesia dan Singapura juga telah menerapkan Travel Corridor Arrangement (TCA) yang membuka pintu untuk menghidupkan mesin perekonomian RI meski masih dalam keadaan pandemi Covid-19.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura Pamer Investasi di RI: Dari Kendal Hingga Batam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular