
Deal Ekstradisi RI-Singapura, Luhut Buru Pengemplang BLBI!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura menandatangani tiga perjanjian kerja sama strategis di bidang politik, hukum, dan pertahanan keamanan dalam satu paket di Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) mengungkapkan hari itu merupakan hari yang paling bersejarah bagi bangsa Indonesia lantaran mampu menyempurnakan kedaulatan bangsa. Demikian disampaikan Luhut via akun Instagram resmi yang dikutip, Rabu (26/1/2022).
"Yang paling berkesan dan membuat saya bangga jadi bagian dari proses memperjuangkan penyempurnaan kedaulatan bangsa ini adalah, pada akhirnya Indonesia berhasil untuk mengelola navigasi udara di atas wilayah kepulauan Riau dan Natuna yang sebelumnya dikelola oleh Singapura. Negosiasi realignment FIR (Flight Information Region) Jakarta - Singapura ini seingat saya telah dilakukan sejak tahun 1990-an, namun baru bisa diselesaikan secara komprehensif beberapa tahun belakangan ini," ujar Luhut.
Bukan hanya itu, dia mengatakan Indonesia juga berhasil mencapai kesepakatan dalam kerja sama di bidang hukum lewat perjanjian ekstradisi yang progresif, fleksibel, dan antisipatif terhadap perkembangan bentuk dan modus tindak kejahatan di masa sekarang dan masa depan. Selain itu pemberlakuan masa berlaku surut atau retroaktif hingga 18 tahun terhadap tindak kejahatan yang berlangsung sebelum berlakunya perjanjian ini juga telah disepakati bersama.
"Dengan berlakunya perjanjian ini, Indonesia akan mampu menuntaskan pelaku kejahatan di masa lampau dan siap untuk mengimplementasikan Keputusan Presiden terkait Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI. Perjanjian DCA yang merupakan payung bagi kedua negara untuk berdialog dan berkonsultasi terkait kebijakan bilateral secara regular mengenai isu-isu keamanan, juga turut ditandatangani hari ini," kata Luhut.
Lebih lanjut, dia mengapresiasi komitmen, konsistensi, serta kerja sama yang dilakukan oleh seluruh tim negosiasi pemerintah RI dalam menyukseskan perjanjian penting antara dua negara.
"Namun di balik semua ini saya pikir keberhasilan yang kita raih hari ini tak bisa lepas dari peran besar kepemimpinan Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Negara Republik Indonesia yang punya gaya diplomasi bersahabat dan luwes namun tetap memegang teguh prinsip sebagai negara berdaulat," ujar Luhut.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! Ada Kabel Bawah Laut Singapura-Australia Lewati RI