Siap-siap Junta Myanmar, Dewan Keamanan PBB 'Turun Gunung'

Sebelumnya dunia sejumlah negara dan lembaga telah membekukan dana bantuan untuk Myanmar. Bank Dunia mengatakan telah menangguhkan pembiayaan proyek di negeri itu.
Jepang, donor utama, sedang mempertimbangkan untuk menghentikan proyek bantuan baru untuk sementara waktu. Norwegia dan Selandia Baru juga menghentikan dana bantuannya.
Sanksi juga diberikan beberapa negara seperti Inggris, Kanada, dan AS. Sanksi ekonomi dan keuangan ini akan sangat merugikan negara itu mengingat tingginya tingkat investasi asing (FDI) yang dibutuhkan.
Perusahaan multinasional yang berinvestasi dari luar negeri cenderung sangat waspada. Ini mengingat risiko reputasi berurusan dengan rezim militer.
Kudeta yang terjadi di Myanmar dimulai pada 1 Februari lalu. Kudeta ini diawali oleh penahanan Suu Kyi bersama Presiden Win Myint dan para pemimpin lainnya oleh kelompok militer.
Penahanan yang berujung kudeta itu dilakukan setelah berhari-hari ketegangan meningkat antara pemerintah sipil dan junta militer. Partai Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD) besutan Aung San Suu Kyi meraih kemenangan dalam pemilu 8 November lalu.
Pemilihan ini dianggap dianggap sebagai bebas dan adil oleh pengamat internasional sejak berakhirnya kekuasaan militer langsung pada tahun 2011. Namun junta militer melihatnya penuh kecurangan.
[Gambas:Video CNBC]
