
Taksi Terbang Tak Hanya Muter di Jakarta, Bakal Juga ke Bali

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Whitesky Aviation membidik kalangan kelas menengah untuk menggunakan helikopter untuk moda transportasi dalam kota dari Bandara Soekarno - Hatta ke pusat kota. Konsep taksi udara ini sudah berjalan sejak Agustus 2019 lalu.
CEO PT Whitesky Aviation Denon B. Prawiraatmadja mengatakan, konsep taksi terbang ini muncul guna menyambut pembangunan multi moda Bandara Soekarno - Hatta. Jadi masyarakat bisa mengakses penggunaan helikopter untuk moda transportasi dari port ke atau konsep connecting flight dengan menggunakan helikopter.
"Peluang dan pangsa pasarnya besar, melihat penumpang di Bandara Soetta mencapai 60 juta per tahun, yang terdiri dari berbagai kalangan," jelasnya dalam diskusi Angkasa Pura II, Jumat, (26/2/2021).
Denon menjelaskan heli city (taksi terbang) ini sudah bisa menjangkau 72 titik lokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang bisa di cek melalui aplikasi 'Helicity'. Dengan harga yang bervariatif tergantung jarak tempuh dan durasi terbang mulai dari Rp 8 - 20 juta per helikopter. Beda dengan helikopter charter yang mulai dari harga Rp 20 juta ke atas.
Bedanya Helicity memiliki kapasitas 3-4 penumpang dengan menggunakan jenis helikopter single engine. Sementara heli charter bisa menampung 6 - 8 penumpang sekali jalan PT Whitesky Aviation juga bekerja sama dengan empat rumah sakit untuk penanganan pasien yang membutuhkan perhatian khusus.
Tapi di jam-jam tertentu perusahaan penyewaan helikopter ini juga memberikan promo untuk pelanggan bisnis dan nonbisnis supaya makin banyak peminatnya.
"Saya mengapresiasi Dirjen Udara Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura II yang membuka diri untuk membangun inovasi ini. Jadi Soetta punya heliport, ini kaya di JFK New York, di Perancis, jadi kesempatan ini bisa mengembangkan transportasi multimoda," kata Denon.
Heliport ini dibangun menempati lahan sekitar 2,7 hektar dengan nilai mencapai Rp 80 miliar beserta beberapa fasilitas penunjang lainnya. Seperti shooting point instalasi lampu. 8 helipad, 10 hanggar, customer lounge, café, kawasan kantor, fasilitas evakuasi medis, dan lainnya.
Untuk penggunaan dalam masa pandemi ini, Denon jelaskan supaya juga mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Yakni dengan menunjukkan hasil rapid test antigen atau PCR sebelum keberangkatan dengan jangka waktu 2x24 jam dan 3x24 jam.
Ekspansi ke Bali
PT Whitesky Aviation ingin melebarkan bisnisnya tidak hanya di bandara Soekarno Hatta, tapi meluas hingga ke Bali. Saat ini tengah melakukan pembicaraan dengan beberapa pengelola bandara.
"Saya berharap ke depan kita juga bisa bekerja sama dengan AP I (Angkasa Pura) di Bali dan dan AP II di bandara lain," kata Denon.
Denon menjelaskan pengembangan taksi udara udara ini juga semakin digencarkan supaya semakin banyak peminatnya khususnya dari kalangan menengah. Melihat harga yang cukup terjangkau dari kisaran Rp 8 - 20 juta tergantung dari jenis dan jarak terbang helikopter itu.
Tapi di jam-jam tertentu perusahaan penyewaan helikopter ini juga memberikan promo untuk pelanggan bisnis dan nonbisnis supaya makin banyak peminatnya. Menurut Denon jika peminat pengguna helikopter ini akan meningkatkan nilai dari transportasi ini. Sehingga bank pemerintah dan bank daerah berminat untuk mengambil andil dalam pengadaan helikopter.
Bukan tanpa alasan, bisnis transportasi udara ini selalu berhadapan dengan nilai mata uang asing baik dari financial list dan operating list. Saat ini perusahaan jasa transportasi udara berpikir keras supaya mendapatkan mendapatkan harga yang kompetitif untuk pengadaan atau biaya operasinya.
"Saat ini pintar-pintarnya kita menyiasati gimana saat kita nego dengan lessor atau lessee itu bisa mendapatkan cost yang kompetitif. Saya berharap heli sudah cukup marak tentu bank pemerintah dan lokal harapannya bisa berpartisipas untuk pengadaan helikopter ini. tentu harganya bisa jauh lebih terjangkau," jelas Denon.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Taksi Terbang Berkeliaran, Anti Macet Tarif Mulai Rp 8 Jutaan