Internasional

Wih! Boeing Suntik Dana Rp 6,5 T untuk 'Taksi Terbang' Wisk

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
28 January 2022 20:21
The company logo for Boeing is displayed on a screen on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., March 11, 2019. REUTERS/Brendan McDermid  TPX IMAGES OF THE DAY Foto: New York Stock Exchange (NYSE) (REUTERS/Brendan McDermid)

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa dirgantara asal Amerika Serikat (AS), Boeing, memutuskan untuk menginvestasikan US$ 450 juta atau setara Rp 6,5 triliun ke perusahaan taksi terbang, Wisk. Hal ini dilakukan untuk mendukung pengembangan taksi terbang tanpa pilot di masa depan.

Chief Strategy Officer Boeing Marc Allen mengatakan bahwa Wisk memiliki strategi yang sangat berkembang di masa depan. Meski begitu, ia tidak mengungkapkan kapan perusahaan itu akan merealisasi ide taksi terbangnya.

"Pandangan kami adalah keuntungan strategis besar dari Wisk, langsung ke pesawat terbang sendiri, membangun prinsip-prinsip itu di setiap tingkat desain dan pengembangan," ujarnya kepada Reuters, Jumat (28/1/2022).

Di sisi lain, Wisk mengatakan investasi US$ 450 juta dari Boeing akan menjadikannya salah satu perusahaan yang paling didanai dengan baik dibandingkan pesaingnya.

Allen pun menambahkan bahwa pihaknya akan terus mendukung perusahaan teknologi yang memang fokus dalam pengembangan ini, utamanya yang mendorong lompatan simultan dalam teknologi listrik, bahan baku pesawat, dan teknologi pemrosesan.

"Jenis perubahan permintaan konstan yang akan menyertai industri yang sedang berkembang ini benar-benar membutuhkan kolaborasi luas di antara mereka yang ada di industri yang menyatukan kemampuan yang berbeda."

"Wisk hanyalah satu contoh yang bagus. Saya yakin itu bukan satu-satunya contoh," tambahnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Demi Taksi Terbang,Boeing Investasi USD 450 Juta di Wisk Aero


(tps/tps)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading