Fakta Vaksin Nusantara Terawan, Awalnya Bernama Joglosemar!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 February 2021 13:46
Vaksin Oxford-AstraZeneca COVID-19
Foto: Vaksin Oxford-AstraZeneca COVID-19 (AP Photo/Andre Penner)

3. Berbasis Sel Dendritik

Sel dendritik sendiri merupakan komponen sel imun yang dikembangbiakan di luar tubuh manusia, dan dijadikan vaksin Covid-19 dengan pembentukan antibodi.

Vaksin Nusantara diklaim efektif untuk segala usia mulai dari anak-anak, lansia, hingga orang dengan penyakit komorbid dan bersifat individual.

Anggota Tim Uji Kllinis Vaksin Nusantara Jajang Edi Prayitno mengatakan vaksin nusantara memiliki antibodi atau daya kekebalan tubuh yang mampu bertahan hingga seumur hidup. Nantinya vaksin akan bekerja dalam membentuk kekebalan seluler pada sel limfosit T.

Jajang menjelaskan, cara kerja vaksin ini dibangun dari sel dendritik autolog atau komponen dari sel darah putih, yang kemudian dipaparkan dengan antigen dari Sars-Cov-2.

"Vaksin punya dokter Terawan ini dendritik bersifat T-cells, berarti sekali suntik berlaku seumur hidup. Sehingga secara pembiayaan pun lebih menguntungkan dan tidak menguras devisa negara, karena ini diproduksi dalam negeri," kata Jajang.


4. Vaksin Nusantara Telah Masuk Uji Klinis Tahap I

"Kami baru menerima hasil uji klinis Fase 1-nya, jadi masih dievaluasi oleh timnya direktur registrasi dari BPOM dengan tim ahli untuk kelayakan apakah bisa segera kita keluarkan protokol untuk uji Fase 2-nya," ujar Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito

5. Panen Kritik

Sejumlah peneliti menilai, penggunaan sel dendritik untuk vaksin COVID-19 dinilai terlalu rumit. Salah satunya, oleh ahli penyakit tropik dan infeksi dari Universitas Indonesia (UI) dr Erni Juwita Nelwan SpPD.

"Kalau kita membuat dendritik sel ini sebagai basic untuk kemudian bisa menjadikannya sebagai vaksin saya rasa secara keilmuan ini akan sangat luar biasa sulit dan mungkin bisa jadi mahal. Itu dari sisi manufacturingnya, pembuatanya," ujarnya.

Dalam klaimnya, vaksin Nusantara disebut bisa membentuk antibodi seumur hidup. Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyebutkan, hingga kini belum ada vaksin COVID-19 yang terbukti bisa melakukan hal tersebut.

Apalagi, vaksin Nusantara ini belum melalui uji klinis Fase 2 dan 3.

"Vaksin Nusantara diklaim menciptakan antibodi seumur hidup. Mana buktinya?" ujarnya lewat akun Twitter @ProfesorZubairi, dikutip atas izin yang bersangkutan

(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular