Ketika Jokowi Cerita Suksesnya India Terapkan PPKM Mikro

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 February 2021 09:38
Presiden RI Jokowi Rayakan Imlek RI (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden RI Jokowi Rayakan Imlek RI (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengklaim pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro lebih efektif menekan pertambahan kasus Covid-19.

Hal ini disampaikannya saat berbincang dengan para pemimpin redaksi media nasional di Istana Merdeka, Jakarta, seperti dikutip Senin (22/2/2021).

"Kenapa saya ngomong di awal minggu itu PPKM tidak efektif? Ya karena memang kurvanya tidak ada yang melandai turun. Tetapi yang kedua kelihatan sekali sudah turun. Yang ketiga ini turun lagi. Kasus aktif juga kalau kita ingat, mungkin tiga minggu yang lalu, itu masih di angka-angka 14 ribu bahkan 15 ribu. Sekarang minggu-minggu terakhir kemarin ini, sudah di 8 ribu-9 ribu," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (20/02/2021).

PPKM skala mikro awalnya memang diterapkan karena Jokowi merasa PPKM untuk lingkup Jawa dan Bali tidak efektif. Menurutnya, pembatasan dengan lingkup kecil akan lebih efektif dibandingkan dengan lingkup yang luas.

"Awal-awal sebetulnya juga saya sudah sampaikan, PSBB skala mikro. Karena enggak efektif. Wong yang merah itu satu RT kok, yang di-lockdown, di-PSBB-kan satu kota, ekonominya dong yang kena. Kalau yang kena satu kelurahan, ya sudah satu kelurahan itu saja yang diisolasi, dikarantina, tapi bukan satu kota," jelasnya.

Kebijakan serupa PPKM skala mikro juga telah diterapkan di negara lain selain Indonesia, antara lain di India. Kepala Negara menyebut bahwa India berhasil menekan kasus aktif bukan melalui kebijakan lockdown secara luas, melainkan lockdown dalam skala mikro.

"Meskipun awal-awal India itu lockdown total. Sehingga kok India sekarang ganti ini? Ternyata strateginya sama, PPKM skala mikro," paparnya.

Jokowi menilai Indonesia punya kekuatan untuk menjalankan kebijakan tersebut, yaitu dengan memaksimalkan peran perangkat pemerintahan hingga unsur terkecil di tingkat RT/RW, maupun perangkat aparat keamanan dari TNI-Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

"Saya melihat kekuatan kita itu memiliki desa yang ada RT/RW-nya dan di situ ada yang namanya Babinsa dan Bhabinkamtibmas, ini yang semua perangkat itu yang kita pakai sekarang ini. Memang kalau nanti kita di dashboard kita sudah sampai ke level RT, itu memudahkan sekali," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Yakin Efek Positif PPKM Dicabut Muncul Bulan Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular