
Ekonomi RI Kuartal I-2021 Diramal Masih Kontraksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dinilai sudah dijalankan dengan baik untuk menahan dampak perekonomian akibat pandemi covid-19. Namun, efek pandemi masih terasa sehingga ekonomi kuartal I-2021 masih akan terkontraksi.
Chief Economist BRI, Anton Hendranata menilai pengelolaan dana PEN di tahun 2020 sudah efektif dalam membantu perekonomian Indonesia dalam meminimalisir resesi. Adapun pinjaman yang disalurkan bank sudah disesuaikan dengan tujuan pemberian, dimana para pelaku usaha memanfaatkan dana ini untuk bangkit dan melakukan usaha.
"Kami mencatat 56,7% dibelikan (oleh pelaku UMKM) untuk bahan baku bibit, benih, kemudian produksi atau usaha, hanya sedikit yang digunakan untuk hal yang tidak secara produktif misalkan untuk berobat 0,2% jadi kecil sekali" ujarnya dalam dialog di program Closing Bell, CNBC Indonesia dikutip Minggu (21/2).
Sementara itu, ia berharap dengan adanya perluasan insentif fiskal di tahun 2021 ini bisa semakin mendorong ekonomi agar bisa lepas dari jeratan resesi.
Namun, untuk kuartal 1-2021 ini ia menilai ekonomi RI masih akan terkontraksi akibat penerapan PPKM serta masih tingginya kasus Covid-19 di Indonesia.
"Saya pikir itu pilihan yang realistis daripada covid-19nya makin tidak terkendali itu akan bisa menambah panjang permasalahan di ekonomi," lanjutnya.
Menurut Anton lebih baik masih terjadi kontraksi di kuartal 1 namun di kuartal 2 dan selanjutnya ekonomi Indonesia bisa mengejar pertumbuhan ekonomi, sehingga totalnya ekonomi Indonesia di tahun 2021 akan tumbuh positif.
"Itu lebih penting, kita tidak bisa hanya melihat secara parsial di kuartal 1 saja" tegasnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Business and Economic Report