Semua Demi Ekonomi NKRI, BI Pangkas Bunga hingga DP 0%!

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
18 February 2021 16:22
Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Februari 2021 Cakupan Triwulanan (Tangkapan Layar Youtube BI)
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Februari 2021 Cakupan Triwulanan (Tangkapan Layar Youtube BI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) terus mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui kebijakan moneternya. Mulai dari memangkas BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) hingga pelonggaran uang muka bagi kendaraan dan rumah.

Untuk suku bunga, pada bulan ini BI menurunkan sebesar 25 bps menjadi 3,50%. Diikuti dengan penurunan suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

"Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas nilai tukar Rupiah yang terjaga, serta sebagai langkah lanjutan untuk mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional," ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (18/2/2021).

Selain memangkas suku bunga acuannya, BI juga menempuh langkah-langkah kebijakan lanjutan lainnya yang akan disinergikan dengan kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam Paket Kebijakan Terpadu.

Langkah pertama, melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. Kedua, melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk mendukung stance kebijakan moneter akomodatif.

Ketiga, pelonggaran uang muka pembelian kendaraan bermotor menjadi 0% atau DP 0% untuk semua jenis kendaraan baru. Ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif.

Keempat, selain kendaraan bermotor, BI juga akan melonggarkan aturan Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) untuk kredit sektor properti menjadi 100%. Artinya seluruh kebutuhan dana dalam memperoleh kredit properti terutama rumah ditanggung oleh bank sehingga konsumen tidak perlu membayar uang muka.

Untuk DP 0% kendaraan bermotor dan properti ini akan berlaku efektif 1 Maret 2021 sampai dengan 31 Desember 2021.

Langkah kelima, BI akan mempublikasikan "Asesmen Transmisi Suku Bunga Kebijakan Kepada Suku Bunga Dasar Kredit Perbankan" untuk mendukung percepatan transmisi kebijakan moneter serta memperluas diseminasi informasi kepada konsumen baik korporasi maupun individu.

Langkah keenam, memfasilitasi penyelenggaraan promosi perdagangan dan investasi pada sektor-sektor produktif, sektor pariwisata, serta melakukan sosialisasi penggunaan local currency settlement (LCS), baik di dalam maupun luar negeri, bekerja sama dengan instansi dan stakeholders terkait.

Langkah terakhir adalah mendukung pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien khususnya UMKM dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi, termasuk Gernas BBI dan Gerakan Bangga Berwisata Indonesia (GBWI).

"Ini semua untuk peningkatan pembiayaan dunia usaha dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi," kata Perry.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Besok RI Pilih Presiden Baru, BI Sebut Keyakinan Konsumen Meningkat

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular