Bangun Pabrik di India, Tesla Masih Minat ke RI?

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
18 February 2021 12:25
Tesla Model 3s and X's are shown charging in an underground parking lot next to a Tesla store in San Diego,California, U.S., May 30, 2018. REUTERS/Mike Blake
Foto: REUTERS/Mike Blake

Jakarta, CNBC Indonesia - Tesla Inc., pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, dikabarkan akan membangun pabrik mobil listrik di Selatan India, Karnataka, pada tahun ini.

Hal tersebut berdasarkan dokumen yang diterima Reuters, Sabtu (13/02/2021) lalu.

"Perusahaan AS Tesla akan membuka pabrik mobil listrik di Karnataka," tulis dokumen pemerintah India, dikutip Reuters, Minggu (14/02/2021).

Namun demikian, pembangunan pabrik mobil listrik di India ini bukan berarti harapan Indonesia untuk menarik investasi Tesla menjadi pupus. Pasalnya, beberapa kali disebut bahwa Tesla lebih tertarik untuk berinvestasi di bidang Energy Storage System (ESS).

Pada awalnya, dibongkarnya minat Tesla untuk berinvestasi di ESS ini diungkapkan oleh Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Agus Tjahajana Wirakusumah.

Agus mengatakan, karena Tesla menyatakan minatnya baru-baru ini, pihaknya masih mempelajari apa yang diinginkan pihak Tesla. Namun menurutnya kemungkinan besar Tesla berminat untuk sistem penyimpanan energi (Energy Storage System/ ESS).

"Dengan Tesla, kita juga sedang dalam tahap negosiasi. Tesla baru belakangan masuk (menyatakan minat). Kita lagi pelajari dia mau masuknya ke mana. Dari pembicaraan kemarin, mereka sepertinya mau masuk ke ESS," ungkapnya saat diskusi dengan media dalam webinar "EV Battery: Masa Depan Ekonomi Indonesia", Selasa (02/02/2021).

Lalu, hal senada diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto.

Seto mengatakan, pihaknya telah menerima proposal rencana investasi Tesla di Indonesia pada Kamis (04/02/2021).

Menurutnya, proposal rencana investasi yang ditawarkan Tesla berbeda dengan calon mitra yang lain, yakni perusahaan asal China, CATL, dan perusahaan asal Korea Selatan, LG.

Dia menyebut, perbedaan ini karena teknologi dasar yang digunakan Tesla berbeda dengan kedua perusahaan lainnya itu.

"Kalau saya lihat, memang proposal yang mereka berikan agak beda dengan CATL dan LG Chem karena sepintas memang base techno mereka agak beda. Ini dari kami excited kerja sama dengan Tesla," ungkapnya.

Dia mengatakan, Tesla kemungkinan akan berinvestasi di bidang ESS. ESS ini seperti 'power bank' dengan giga baterai skala besar yang bisa menyimpan tenaga listrik besar hingga puluhan mega watt, bahkan hingga 100 MW untuk stabilisator atau untuk pengganti sebagai pembangkit peaker (penopang beban puncak).

Menurutnya, ketika malam hari di saat konsumsi listrik masyarakat tinggi, ini bisa memanfaatkan ESS ini.

Selain itu, lanjutnya, Tesla menyampaikan bahwa negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang berpotensi mengombinasikan energi baru terbarukan dengan teknologi ESS ini.

"Mereka sampaikan pada kita bahwa mereka dari sisi permintaan dengan negara lain sudah sangat tinggi, tapi suplai ESS tidak banyak. Mau kerja sama dengan Indonesia dengan negara kepulauan potensi EBT mereka bisa kombinasikan teknologi ESS di Indonesia," jelasnya.

Hal tersebut kembali dipertegas oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati.

Nicke menyebut Tesla cenderung tertarik pada ESS karena pasar ESS ini besar dan bisa menjaga keandalan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"ESS potensi besar di Indonesia. Tesla minat di energy storage. Melihat potensi tadi untuk menjaga keandalan suplai dari PLTS. ESS ini pasar besar. Pertamina akan masuk ke sana," paparnya dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VII DPR RI, Selasa (09/02/2021).

Lantas, bagaimana kemajuan negosiasi dengan Tesla saat ini?

Seto pun enggan menyebutkan lebih lanjut dengan alasan ada perjanjian bahwa hal-hal yang dibahas selama negosiasi tidak boleh diungkapkan kepada publik.

"Maaf, saya ada non-disclosure agreement (perjanjian tidak boleh diungkapkan ke publik). Tidak bisa disclose (ungkapkan) apa-apa," ungkapnya kepada CNBC Indonesia saat dikonfirmasi mengenai kelanjutan negosiasi dengan Tesla, Rabu (17/02/2021).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Tesla Elon Musk Bakal Bangun Pabrik di Batang Jateng

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular