Internasional

Jreng! Biden Telepon Raja Salman, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
17 February 2021 07:23
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman
Foto: Raja Saudi Salman, (kiri tengah) didampingi oleh Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah (kanan tengah). (AP / Amr Nabil)

Analis melihat, jeda ini bukan hal yang aneh. Tapi penjualan senjata ke dua sekutu Timur Tengah adalah hal yang bersejarah.

Di masa lalu, AS terikat perjanjian dengan Israel untuk tetap mempertahankan Keunggulan Militer Kuantitatif (QME) Israel. Sehingga penjualan pesawat tak berawak dan jet F-35 tidak dijual ke negara-negara Arab.

Namun hal ini berubah sejak akhir 2020, di mana sejumlah negara Arab menandatangani Kesepakatan Abraham yang diinisiasi Trump. Sistem senjata AS bisa dimiliki negara Arab, asal mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Tapi khusus Arab Saudi, pembukaan hubungan belum terjadi dengan Israel. Negeri Yahudi hanya diizinkan melintas di langit kerajaan Raja Salman.

Seorang mantan pejabat senior pemerintah Obama menilai kebijakan Biden ini tak akan signifikan bagi UEA. Tapi sangat berdampak pada hubungan dengan Arab Saudi.

"Ini tidak akan menjadi hubungan yang baik antara AS dan Saudi tanpa beberapa perubahan yang signifikan," kata sumber anonim CNBC Internasional.

Sebelumnya saat Trump menjabat, sikap AS ke Arab Saudi disebut sangat permisif. Gedung Putih tidak mengajukan hukuman ke Riyadh atas sejumlah tuduhan yang dilaporkan badan intelijen AS.

Sebut saja pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi di Oktober 2018. Termasuk tudingan penyiksaan ke sejumlah aktivis wanita di negara itu, yang mengarah ke Pangeran MBS.

Saat parlemen AS mengesahkan dukungan mengakhiri dukungan AS pada perang yang dipimpin Arab Saudi di Yaman, Trump juga memvetoP ini. Pada Mei 2019, Trump menyatakan 'darurat nasional' dengan Iran yang mendorong penjualan senjata senilai US$ 8 miliar ke Arab Saudi, UEA dan Yordania.

"Segalanya akan berbeda," kata mantan pejabat tersebut.

"Biden tidak ingin menghidupkan hubungan negatif dengan Arab Saudi, tapi dia ingin mereka membayar harganya. (Seperti) mengubah perilaku.".

Saat kampanye 2020, Biden memang berulang kaki berjanji menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi. Termasuk menekan negara itu soal hak asasi manusi.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular