Mengenal 'Power Bank' Raksasa RI yang Diminati Tesla

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
15 February 2021 13:58
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). (CNBC Indonesia/ Andrean Krtistianto)
Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). (CNBC Indonesia/ Andrean Krtistianto)

Andhika mengatakan bila Tesla jadi berinvestasi untuk membangun pabrik 'power bank' raksasa di Indonesia, maka ini sangat mendukung pemanfaatan PLTS di Tanah Air.

Jika teknologi ESS sudah semakin banyak, dan harganya semakin ekonomis, maka harga listrik dari PLTS yang disimpan di 'power bank' raksasa ini bisa sama atau bahkan lebih murah bila dibandingkan dengan tarif listrik dari pembangkit listrik konvensional saat ini.

"Bila teknologi ESS sudah demikian ekonomis, yaitu harga listrik dari PLTS dan disimpan ESS, harga listrik sama atau lebih murah dari tarif listrik (saat ini), tentu ini sangat membantu dalam mempercepat pemanfaatan PLTS," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana. Dadan mengatakan, bila industri ESS di Tanah Air semakin maju, maka ini akan mendorong pemanfaatan PLTS lebih besar lagi.

"Tentunya kalau nanti ada industri ESS di Tanah Air, ini akan mendorong pemanfaatan yang lebih besar di dalam negeri karena akan lebih kompetitif," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, hingga 2020 telah terpasang 153,5 mega watt (MW) PLTS di dalam negeri. Adapun PLTB mencapai 154,3 MW.

Sedangkan potensi energi surya di Indonesia bisa mencapai 207,8 giga watt (GW) dan potensi PLTB mencapai 60,6 GW.

(wia)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular