Pekan Depan, Tesla Bertemu Antam, Inalum secara Virtual

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
05 February 2021 13:37
A truck loaded with Tesla cars departs the Tesla plant Tuesday, May 12, 2020, in Fremont, Calif. Tesla CEO Elon Musk has emerged as a champion of defying stay-home orders intended to stop the coronavirus from spreading, picking up support as well as critics on social media. Among supporters was President Donald Trump, who on Tuesday tweeted that Tesla's San Francisco Bay Area factory should be allowed to open despite health department orders to stay closed except for basic operations. (AP Photo/Ben Margot)
Foto: Pabrik Tesla (AP/Ben Margot)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, milikĀ Elon Musk akan bertemu denganĀ PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Inalum (Persero) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada pekan depan.

Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, mengatakan pertemuan pada pekan depan tersebut akan dilakukan secara virtual.

"Minggu depan kita akan diskusi langsung dengan mereka (Tesla), melibatkan Antam, Inalum, nanti kita lihat. Pertemuan dengan tim Tesla secara virtual," tuturnya saat konferensi pers pada Jumat (05/02/2021).

Seto mengatakan, pihaknya telah menerima proposal rencana investasi Tesla di Indonesia kemarin pagi, Kamis (04/02/2021).

Menurutnya, proposal rencana investasi yang ditawarkan Tesla berbeda dengan calon mitra yang lain, yakni perusahaan asal China, CATL, dan perusahaan asal Korea Selatan, LG.

Dia menyebut, perbedaan ini karena teknologi dasar yang digunakan Tesla berbeda dengan kedua perusahaan lainnya itu.

"Kalau saya lihat, memang proposal yang mereka berikan agak beda dengan CATL dan LG Chem karena sepintas memang base techno mereka agak beda. Ini dari kami excited kerja sama dengan Tesla," ungkapnya.

Dia mengatakan, Tesla kemungkinan akan berinvestasi di bidang energy storage system (ESS). ESS ini seperti 'power bank' dengan giga baterai skala besar yang bisa menyimpan tenaga listrik besar hingga puluhan mega watt, bahkan hingga 100 MW untuk stabilisator atau untuk pengganti sebagai pembangkit peaker (penopang beban puncak).

Menurutnya, ketika malam hari di saat konsumsi listrik masyarakat tinggi, ini bisa memanfaatkan ESS ini.

Selain itu, lanjutnya, Tesla menyampaikan bahwa negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang berpotensi mengombinasikan energi baru terbarukan dengan teknologi ESS ini.

"Mereka sampaikan pada kita bahwa mereka dari sisi permintaan dengan negara lain sudah sangat tinggi, tapi suplai ESS tidak banyak. Mau kerja sama dengan Indonesia dengan negara kepulauan potensi EBT mereka bisa kombinasikan teknologi ESS di Indonesia," jelasnya.

Seto mengatakan, meski sebelumnya sempat ada pembahasan mengenai baterai lithium untuk kendaraan listrik maupun Tesla SpaceX, namun kini pihaknya fokus membahas ESS dan baterai kendaraan listrik.

"Sekarang fokus di ESS dan baterai EV terlebih dahulu. Mungkin Sparling (SpaceX) nanti. Fokus kita masih di dua hal ini (ESS dan baterai EV) sekarang," imbuhnya.

Terkait dengan calon mitra CATL dan LG, menurutnya juga masih ada hal yang dinegosiasikan dengan BUMN yang terlibat dalam Indonesia Battery Holding (IBH) seperti Antam, Inalum, dan Pertamina terkait proyek terintegrasi dari hulu sampai hilir.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DPR Panggil Inalum, Pertamina, PLN, Antam Bahas Mobil Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular