
Vaksin China Terjerat Skandal, Menlu Negara Ini Mundur

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri (Menlu) Peru, Elizabeth Astete, mengundurkan diri dari jabatannya Minggu (14/2/2021) malam. Ini setelah dirinya mengakui menerima dosis vaksin virus corona dari Sinopharm China tanpa adanya hasil uji klinis yang menyeluruh, sebelum program imunisasi nasional dimulai.
Astete, yang telah memegang jabatannya sejak November, mengatakan bahwa dia diinokulasi pada 22 Januari 2021. Ia menerima tawaran dari universitas Peru Cayetano Heredia yang bertanggung jawab atas uji coba vaksin Sinopharm.
"Saya menyadari kesalahan serius yang saya buat, itulah mengapa saya memutuskan untuk tidak menerima dosis kedua," katanya melalui Twitter sebagaimana dilaporkan Reuters.
"Untuk alasan yang disebutkan, saya telah menyerahkan surat pengunduran diri saya kepada Presiden."
![]() Foreign Minister Elizabeth Astete (Twitter/@E_AsteteR) |
Pengunduran Astete ini terjadi sehari setelahPresiden Francisco Sagasti menerima pengunduran diri Menteri Kesehatan Pilar Mazzetti. Sebelumnya mendapat kritikan karena vaksinasi dini yang diperoleh mantan Presiden Martin Vizcarra.
Vizcarra, digulingkan oleh Kongres pada November lalu karena tuduhan korupsi. Ia sempat mengatakan dia tidak melwati batas karena menerima vaksinasi pertama kali meski dituntut persidangan karena hal tersebut.
Gelombang pertama dari 300.000 vaksin tiba seminggu yang lalu di Peru. Program imunisasi terhadap Covid-19 dimulai pada hari Selasa (16/2/2021) besok di negeri Latin itu.
Presiden Sagasti adalah salah satu orang pertama yang menerima vaksin Sinopharm sebagai bagian dari kampanye vaksinasi nasional itu.
Sekitar 43.491 orang di Peru telah meninggal karena Covid-19. Negara di bibir Pasifik itu saat ini menghadapi gelombang kedua infeksi, dengan rumah sakit yang kewalahan dan kekurangan peralatan medis.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Disuntik Vaksin, Warga di Sini Dapat Diskon Belanja
