Kacau! Militer Myanmar Hancurkan Markas Partai Suu Kyi

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
10 February 2021 18:18
Pasukan keamanan pada Selasa malam menggerebek kantor nasional NLD di Yangon, menyusul penggerebekan kantor partai regional pekan lalu yang oleh partai disebut ilegal. (AP Photo)
Foto: Ilustrasi kantor LND (AP/STR)

Jakarta, CNBC Indonesia - PolisiĀ Myanmar dilaporkan melakukan penggerebekan kantor Partai Liga Nasional untuk Demokrasi atau NLD besutan Aung San Suu Kyi pada Selasa (9/2/2021) malam waktu setempat . Hal itu merupakan buntut dari kudeta militer yang dilakukan terhadap pihak Suu Kyi awal Februari ini.

Penggerebekan itu dilakukan oleh sekitar selusin personel polisi. Mereka memaksa masuk ke gedung yang terletak di Yangon, yang merupakan bekas ibu kota dan kota terbesar di negara yang dijuluki Pagoda Emas itu.

"Diktator militer menyerbu dan menghancurkan markas NLD sekitar pukul 9.30 malam," demikian LND mengumumkan dalam sebuah pernyataan singkat di halaman Facebook-nya.

Suu Kyi telah ditahan sejak pengambilalihan militer pekan lalu yang menggulingkan pemerintah NLD dan mencegah pembentukan parlemen baru yang didominasi NLD.

Hal itu membuat situasi memanas. Bahkan para penentang kudeta itu beramai-ramai turun ke jalan menuntut agar kudeta dihentikan dan Suu Kyi dibebaskan.

Aksi masa ini diiringi oleh keberingasan aparat keamanan. Dilaporkan seorang demostran wanita tertembak di bagian kepala dan saat ini dalam kondisi kritis.



Meski begitu, massa tetap melakukan aksinya. Beberapa dari mereka menyatakan siap bila terjadi pertumpahan darah yang serius.

"Kami tidak bisa tinggal diam," kata pemimpin pemuda Myanmar Esther Ze Naw kepada Reuters.

"Jika ada pertumpahan darah selama protes damai kita, maka akan ada lebih banyak jika kita membiarkan mereka mengambil alih negara," tambahnya.

Protes itu adalah yang terbesar di Myanmar selama lebih dari satu dekade, menghidupkan kembali ingatan hampir setengah abad pemerintahan langsung militer dan gelombang pemberontakan berdarah pada tahun 1988 sampai militer memulai proses penarikan diri dari politik sipil pada tahun 2011.

Tentara Myanmar mengambil alih kekuasaan dengan alasan tuduhan penipuan yang tidak berdasar dalam pemilihan 8 November yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi NLD secara telak. Komisi pemilihan sendiri telah menepis keluhan tentara.

Saat ini militer Myanmar yang dikenal dengan Tatmadaw itu mengumumkan bahwa negeri itu berada dalam status darurat selama setahun ke depan.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah! Lawan Junta, Partai Suu Kyi Bentuk Pemerintah Tandingan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular