
Kajian Kelar, Penerapan Biodiesel B40 Tunggu Instruksi Jokowi

Jakarta, CNBC Indonesia - Program mandatori biodiesel 40% (B40) yang mulanya direncanakan diterapkan pada tahun ini ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Artinya, program mandatori biodiesel tahun ini tetap berada pada level 30% atau B30.
Meski belum dipastikan lanjut pada tahun ini, namun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku sudah melakukan persiapan. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, untuk menerapkan B40 tinggal menunggu arahan Presiden.
"B30 tidak ada pikiran turunkan, kami tunggu waktu yang tepat sesuai arahan Presiden, kapan kita akan menaikkan jadi B40," paparnya dalam Webinar Nasional 'Strategi Penguatan Kebijakan Pengelolaan Sawit', Rabu (10/02/2021).
Menurutnya, pihaknya telah mempelajari dan meneliti aspek teknis, dan pengujiannya pun telah selesai dilakukan. Jika datang arahan dari Presiden untuk menaikkan ke B40, maka menurutnya pihaknya sudah siap menjalankan program B40 ini.
Lebih lanjut Dadan mengatakan, pengalaman mengenai biodiesel sudah didapatkan sejak 2005 dan masuk skala komersial pada 2008. Dari mulai campuran Fatty Acid Methyl Esters (FAME) 1%, 2,5%, 5% dan seterusnya.
"Ini membuktikan pemanfaatan baik, bagus, tepat. Pemanfaatan biodiesel sudah 15 tahun, tahun ini B30 sejak 2020, banyak sekali dampaknya," ujarnya.
Dia mengatakan, tahun ini biodiesel B30 ditargetkan bisa menyerap 9,2 juta kilo liter (kl) FAME. Volume sebesar 9,2 juta kl membutuhkan luas lahan kira-kira 2,5 juta hektar sawit.
Pada 2020 penyerapan biodiesel di dalam negeri untuk program B30 mencapai 8,46 juta kl atau 88,6% dari kuota yang ditetapkan sebesar 9,55 juta kl.
Lebih rendahnya penyerapan biodiesel B30 pada 2020 dari kuota yang ditetapkan karena imbas dari pandemi Covid-19 di mana konsumsi solar masyarakat juga menurun.
Sebelumnya, pemerintah menegaskan program B40 akan terus lanjut meski terancam akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Ke depan saya targetkan B30 melalui D100 yang merupakan campuran 40% bahan bakar nabati di mana D100 digunakan 10% dan dilakukan pada bulan Juli 2021," kata Airlangga dalam wawancara khusus dengan CNBC Indonesia, Kamis (30/07/2020).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Yah, Program B40 Batal Lanjut di 2021 Nih, Kenapa Ya?