PCR Terbatas, RI Gunakan Antigen untuk Cari Positif Covid-19

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
10 February 2021 14:57
Sejumlah penumpang mengantre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan Rapid Antigen dan Swab PCR di Terminal 3, Soekarno Hatta, Jumat (18/12/2020).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Sejumlah penumpang mengantre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan Rapid Antigen dan Swab PCR di Terminal 3, Soekarno Hatta, Jumat (18/12/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Rapid Diagnostic Test Antigen akan digunakan untuk Pemeriksaan COVID-19 terutama di daerah yang memiliki keterbatasan akses laboratorium RT-PCR. Penggunaan rapid test antigen ini juga akan dilakukan pada 98 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM dengan jumlah kasus yang tinggi.

"Peranan di sektor kesehatan memastikan 3T termasuk isolasi di 98 kabupaten/kota dilaksanakan secara masif. Kami akan melakukan pelacakan kasus kontak dengan meningkatkan kontak yang kita periksa, sekarang dari satu pasien kasus kontak sekarang baru 5-10, ke depan diharapkan tracing kontak bisa 20-30 orang," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Rabu (10/02/2021).

Dia menambahkan dengan akselerasi pelacakan, dan peningkatan treatment melalui isolasi mandiri ataupun terpusat sehingga bisa memutus rantai penularan. Tes antigen akan disediakan di puskesmas, dan digunakan untuk kepentingan epidemiologi bukan untuk kepentingan perjalanan.

"Jadi pemeriksaan antigen ini untuk epidemiologi, dan catatannya jika memang positif dari antigen artinya sama dengan RT-PCR. Ini akan dilaporkan sebagai kasus konfirmasi, hanya akan dipisahkan mana catatan positif dari RT-PCR mana yang dari antigen," jelasnya.

Sementara jika nantinya negatif maka perlu dilakukan pengulangan, untuk daerah yang sangat sulit mendapatkan akses RT-PCR maka konfirmasi harus dilakukan dengan mengulang antigen dalam kurun kurang dari 48 jam. Namun pada daerah yang memiliki akses pemeriksaan PCR akan dilakukan pengambilan spesimen yang akan dilanjutkan pada RT-PCR kasus positif akan diketahui untuk memisahkan kasus Covid-19 di masyarakat.

"PPKM mikro selain secara umum selain penguatan intervensi kita untuk Covid-19 memperkuat di bagian hulu seperti testing dan tracing, rapid antigen di seluruh puskesmas, mendorong penambahan laboratorium RT-PCR di 514 kabupaten/kota karena masih banyak kab upaten kota yang belum memiliki di luar Jawa dan Bali," kata Nadia.

Nadia mengatakan selama ini pemeriksaan dengan PCR yang dijadikan standar, sementara walaupun sudah ada 620 laboratorium tetapi jumlah ini tidak merata di kabupaten kota dan sebagian besar berada di pusat kabupaten kota. Selain itu waktu tunggunya pun lama bisa 3-10 hari bergantung pada kondisi geografis dari daerah tersebut.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rapid Test Antigen Bikin Heboh Bali, Ini Penjelasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular