
Cara Ini Bikin RI Lebih Cepat Lacak Suspect Covid-19!

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19, pemerintah berupaya melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan menghimbau masyarakat untuk patuh protokol kesehatan 3M dan melakukan 3T.
Protokol 3M dan 3T merupakan Intervensi kesehatan untuk mempercepat pengendalian juga diupayakan melalui vaksinasi demi mencapai kekebalan kelompok dengan target sasaran 181,5 juta penduduk.
Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengemukakan pemerintah akan berkomitmen dalam meningkatkan tes Covid-19. Apalagi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah merekomendasikan screening menggunakan tes rapid Antigen.
"Saat ini kita sudah punya 630 laboratorium pemeriksa tes PCR, tapi ini tidak merata di seluruh Indonesia. Sehingga kita harus meningkatkan tes," kata Siti dalam keterangan resmi, Jumat (12/2/2021).
Siti mengemukakan, penggunaan tes rapid antigen dapat membantu secara cepat mendeteksi penularan. Dengan demikian, pemeirntah bisa dengan cepat menelusuri kontak pasien.
"Sehingga kasus bisa ditemukan lebih dini dan penanganan juga dilakukan lebih dini. Dengan rapid Antigen ini apabila hasilnya positif seharusnya sudah bisa melakukan isolasi mandiri, sambil menunggu hasil tes PCR," katanya.
"Di sisi lain dalam proses pelacakan kasus kita sangat membutuhkan kerjasama dengan masyarakat. Karena masyarakat diminta mengingat siapa saja orang yang pernah kontak dengan dirinya. Tentu keterbukaan masyarakat juga diperlukan saat pernah melakukan kontak dengan pasien positif, sehingga mau melakukan tes,"
Ahli Epidemologi FKM UI Syahrizal Syarif menambahkan, rapid Antigen memang telah disetujui WHO sebagai alat diagnosis dalam keadaan tertentu. Rapin antigen memiliki sensitivitas di atas 80% dan spesifitas di atas 97%.
"Saya mendukung langkah pemerintah memberlakukan tes rapid Antigen sebagai alat diagnostik. Situasi ini memang akan meningkatkan laporan kasus, namun seperti kata Menteri Kesehatan, kita jangan panik kasus harian kita nanti meningkat," katanya.
"Strategi melakukan tes dengan lebih cepat itu sangat bagus, karena kalau tidak menemukan kasus secepat mungkin maka wabah tidak cepat bisa dikendalikan. Kuncinya bukan sekadar puskesmas memiliki tes rapid Antigen tapi bagaimana puskesmas juga mampu menelusuri kontak dengan baik,"
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Tahun Pandemi, Negara & Wilayah Ini Tetap Nol Kasus Corona
