Dokter RSCM 69 Tahun Ini Disuntik Sinovac, Apa yang Terjadi?

Herdaru, CNBC Indonesia
10 February 2021 10:37
Infografis: 3 Fakta Vaksin Sinovac Mulai Disuntikkan ke Lansia Hari Ini
Foto: Infografis/3 Fakta Vaksin Sinovac Mulai Disuntikkan ke Lansia Hari Ini/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan POM resmi menerbitkan izin persetujuan dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA) bagi vaksin COVID-19 CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas. Setelah itu, pada tanggal 8 Februari 2021, pelaksanaan vaksinasi bagi nakes dengan usia tersebut dimulai.

RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo menggelar vaksinasi COVID-19 perdana bagi 15 dokter yang berusia di atas 60 tahun.

Direktur Utama RS Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K) mengatakan peserta vaksinasi ini adalah para guru besar yang merupakan tenaga pendidik pelayanan spesialis.

Jubir vaksinasi COVID-19 dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan vaksinasi untuk usia di atas 60 tahun ini adalah komitmen dari pemerintah untuk melindungi khususnya kelompok atau populasi yang memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang sangat tinggi.

Ditargetkan 11.600 orang tenaga kesehatan berusia di atas 60 tahun, akan divaksinasi COVID-19 di seluruh Indonesia.

[Gambas:Instagram]




Salah satu penerima vaksin COVID-19 berusia 69 tahun Prof. Dr. dr Med Ali Baziad, Sp. OG (K) mengaku setelah divaksinasi COVID-19 semuanya baik dan tidak merasakan gejala apapun.

"Setelah divaksin saya merasa tidak apa-apa. Saya mengundang kepada dokter Lansia sebaiknya melakukan vaksin dan juga pada masyarakat umum yang sudah di atas 60 tahun jangan khawatir untuk divaksinasi,'' ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan Prof DR Dr Hindra Irawan Satari Sp.A(K) M TropPaed, yang menurutnya juga tidak merasakan apa-apa.

"30 menit observasi telah lewat tidak terasa apapun baik setelah disuntik dan selama masa observasi," katanya.

Halaman Selanjutnya >> Penjelasan Lengkap BPOM

Kelompok usia lansia akhirnya bisa mendapatkan vaksin. Minggu lalu BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization pada CoronaVac untuk usia di atas 60 tahun atau lansia.

"Bahwa berdasarkan data-data yang diterima oleh BaPOM dan telah dilakukan kajian, maka pada tanggal 5 Februari 2021 BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan atau emergency use authorization vaksin coronavac untuk usia di atas 60 tahun dengan dosis dua kali suntikan dan dalam selang waktu 28 hari," kata Juru Bicara Vaksin, Lucia Rizka Andalusia dalam Konperensi Pers Online, Senin (8/2/2021).

Keputusan yang diambil melalui pembahasan BPOM yang terintegrasi bersama komite nasional penilai obat, Indonesia Technical Advisory Group of Immunisation, serta dokter-dokter dari spesialis alergi, imunologi dan geriatri.

Data-data tersebut didapatkan dari uji klinis di China dan Brasil menggunakan Sinovac untuk lansia. Dia menjelaskan uji klinis 1 dan 2 di China menggunakan 400 orang lansia sebagai subyek dengan dua dosis vaksin berjarak 28 hari.

Menurutnya uji klinis tersebut menunjukkan hasil yang baik dengan seroconversion rate setelah 28 hari pemberian dosis kedua mencapai 97,96%. "keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik serta tidak ada efek samping serius derajat 3 yang dilaporkan karena pemberian vaksin ini," kata Lucia.

Sementara itu di Brasil pada hasil uji klinik fase 3 melibatkan subyek 600 orang lansia pada akhir Januari lalu. Hasilnya menunjukkan vaksin aman, tidak ada kematian dan efek samping serius untuk kelompok 60 tahun ke atas.

"Dari studi klinik yang dilakukan efek samping yang umum terjadi berupa nyeri pada tempat suntikan, mual, demam, bengkak dan kemerahan pada kulit dan rata-rata frekuensi efek samping tersebut tidak lebih dari 1,19 persen," jelasnya.

Selain itu, BPOM juga mengeluarkan fact sheet untuk tenaga kesehatan sebagai acuan mereka dan vaksinator saat melakukan screening sebelum vaksinasi. Menurutnya ini dilakukan karena lansia adalah populasi yang beresiko tinggi jadi pemberian vaksin perlu hati-hati.

Sebagai informasi, sebelumnya Bio Farma dalam suratnya kepada BPOM mengajukan permohonan penambahan indikasi untuk populasi lansia dengan penyuntikan 0-28 hari. Selain itu juga permintaan penambahan alternatif penyuntikan 0-28 hari untuk usia 18-59 tahun.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular