Internasional

Oh No! Pemakzulan Trump Belum Kelar, Drama Lanjut di Senat

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
26 January 2021 14:20
President Donald Trump and first lady Melania Trump walk from the White House to board Marine One on the South Lawn, Wednesday, Jan. 20, 2021, in Washington. Trump is en route to his Mar-a-Lago Florida Resort. (AP Photo/Alex Brandon)
Foto: Donald Trump dan Melania Trump tinggalkan Gedung Putih menjelang upacara pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, Rabu, 20 Januari 2021, di Washington. (AP Photo/Alex Brandon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS kembali meneruskan kasus pemakzulan mantan Presiden Donald Trump kepada Senat. Trump dimakzulkan setelah dianggap menghasut pemberontakan kepada para pendukungnya, sehingga terjadi insiden mematikan di Capitol.

Sembilan anggota dari Partai Demokrat nantinya akan menjabat sebagai jaksa dalam persidangan Trump, didampingi oleh juru tulis DPR dan pelaksana tugas sersan, membawa dakwaan terhadap Trump ke Senat. Persidangan dimulai Senin (25/1/2021) waktu AS.

Saat di Senat, pimpinan pemakzulan DPR, Perwakilan Jamie Raskin, membacakan dakwaan tersebut. "Donald John Trump terlibat dalam kejahatan tinggi dan pelanggaran ringan dengan menghasut kekerasan terhadap pemerintah Amerika Serikat," katanya, dikutip dari Reuters.

Sepuluh Anggota DPR dari Partai Republik bergabung dengan Demokrat dalam pemungutan suara untuk memakzulkan Trump pada 13 Januari lalu.Tetapi Senat Demokrat akan membutuhkan dukungan dari 17 anggota Partai Republik untuk menghukum Trump di majelis, naik tajam mengingat adanya kesetiaan terhadap Trump di antara pemilih basis konservatif Partai Republik.

Lebih dari 30 Demokrat hadir untuk mendengarkan pernyataan Raskin. Tetapi hanya tiga dari Partai Republik, yakni pemimpin partai Senat Mitch McConnell, Senator Mitt Romney dan Senator Roger Marshall, yang baru saja terpilih pada bulan November 2020.

Trump, seorang Republikan, adalah satu-satunya presiden AS yang telah dimakzulkan oleh DPR dua kali dan akan menjadi yang pertama menghadapi persidangan setelah meninggalkan kantor. Masa jabatannya berakhir 20 Januari lalu.

Senat diperkirakan akan memulai persidangan pada 9 Februari atas artikel impeachment terhadap Trump. Sebanyak 100 senator akan menjadi juri dalam proses yang dapat mengakibatkan diskualifikasi Trump untuk kembali menjabat sebagai presiden.

Senat AS sendiri terbagi 50-50, dengan Demokrat memegang mayoritas karena pemungutan suara Wakil Presiden Kamala Harris.

Para pemimpin senat sepakat untuk menunda persidangan selama dua minggu untuk memberi Trump lebih banyak waktu dalam mempersiapkan pertahanan dan membiarkan majelis fokus pada prioritas awal Biden, termasuk penunjukan Kabinet.

Pemakzulan berfokus pada pidato Trump kepada para pendukungnya di hamparan rumput dekat Gedung Putih tak lama sebelum massa menyerbu Capitol, mengganggu sertifikasi formal kemenangan Biden atas Trump dalam pemilihan 3 November. Insiden ini memakan korban, dengan lima orang tewas, termasuk seorang petugas polisi.

Selama pidatonya, Trump mengulangi klaim salahnya bahwa pemilu itu curang terhadapnya dengan kecurangan dan penyimpangan suara yang meluas. Dia mendesak para pendukungnya untuk berbaris di Capitol, mengatakan kepada mereka untuk "menghentikan pencurian," "menunjukkan kekuatan," "berjuang lebih keras" dan menggunakan "aturan yang sangat berbeda".


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Drama Pilpres AS, Pemakzulan Trump Season II Segera Dimulai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular