
Malapetaka Corona, ILO Catat 255 Juta Orang Kena PHK

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO merilis data mengenai dampak besar corona (Covid-19) ke para pekerja sepanjang 2020. Dalam laporan "ILO Monitor: Covid-19 and the world of work-7th edition", lembaga PBB ini mengonfirmasi bagaimana pandemi benar-benar membuat banyak orang terkena PHK sepanjang tahun lalu.
Angka terbaru menunjukkan bahwa 8,8% jam kerja global hilang atau setara dengan 255 juta pekerjaan penuh waktu. Hal tersebut empat kali lebih besar dari jumlah pekerjaan yang hilang selama krisis keuangan global 2009.
"Ini (juga) merupakan krisis terparah untuk dunia kerja sejak Great Depression pada era 1930-an," kata Ketua ILO Guy Ryder dalam pernyataan yang dikutip dari AFP, Senin (25/1/2021).
Hilangnya pekerjaan ini dikhawatirkan menyebabkan krisis ketidaksetaraan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan, mengancam generasi perempuan, pekerja muda dan karyawan berketerampilan rendah ke pasar tenaga kerja.
Selain itu, pendapatan tenaga kerja global turun sekitar US$ 3,7 triliun pada tahun 2020. Ini lebih rendah 4,4% dari produk domestik bruto (PDB) global tahun 2019.
Hal ini menyebabkan pengangguran global meningkat 33 juta. Sehingga saat ini total pengangguran berjumlah 220 juta.
Sebelumnya, pandemi virus corona membuat beberapa pembatasan-pembatasan mobilitas sosial masyarakat. Pada akhirnya ini memaksa usaha untuk tutup.
Khususnya untuk usaha bidang transportasi, pariwisata, dan ritel toko. Pada Senin (25/1/2021) kemarin, perusahaan ritel toko asal Inggris Debenhams yang sudah 243 tahun beroperasi memutuskan untuk menutup semua tokonya secara permanen dan mem-PHK 12 ribu karyawan.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedih! Jumlah Pekerja Anak di Dunia Naik Jadi 160 Juta