
Ada Pandemi, RI Klaim Serap 1,16 Juta Tenaga Kerja di 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 826,3 triliun. Dari realisasi investasi tersebut, pemerintah berhasil menyerap 1,16 juta tenaga kerja.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, adanya tren positif dalam penyerapan tenaga kerja di tahun 2020, meskipun pandemi Covid-19 melanda. Penyerapan tenaga kerja pada 2020 diketahui lebih tinggi jika dibandingkan dengan penyerapan tenaga kerja tahun 2019 dan 2018 yang masing-masing menyerap 1,03 juta orang dan 960.052 orang.
Tren yang positif dalam penyerapan tenaga kerja di tahun 2020 tersebut, diklaim Bahlil karena BKPM telah mendorong investor untuk bisa masuk ke dalam investasi padat karya atau investasi yang bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak dalam mendukung proses produksi.
Selain itu, diklaim Bahlil, pihaknya juga telah melakukan pendekatan kepada para investor untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), baik kepada investor besar dan kecil.
"Sesuai arahan Presiden (Joko Widodo), tidak boleh ada PHK, dan kalau bisa ada penciptaan lapangan kerja baru. Memang bagi mereka rugi karena efisiensi produksi tidak terjadi. Tapi saya katakan ke swasta untuk menampung," jelas Bahlil dalam konferensi pers virtual, Senin (25/1/2021).
Kendati demikian, penyerapan tenaga kerja pada 2020 masih lebih rendah jika dibandingkan dengan penyerapan tenaga kerja pada 2017. Pada 2017, tercatat tenaga kerja yang terserap dari kegiatan investasi mencapai 1.17 juta tenaga kerja.
Pada 2017, realisasi investasinya hanya senilai Rp 692,8 triliun, jauh di bawah realisasi investasi pada 2020 yang mencapai Rp 826,3 triliun.
Tahun ini, BKPM menargetkan investasi yang masuk ke Tanah Air bisa mencapai Rp 900 triliun, lebih tinggi dari target yang dipasang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) senilai Rp 856 triliun.
Dari target investasi di tahun 2021 yang sebesar Rp 900 triliun tersebut, jumlah penyerapan tenaga kerja diharapkan bisa mencapai 1,3 juta orang melalui instrumen investasi.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedih, 19 Juta Pekerja Masih Terdampak Pandemi Corona!