Proyeksi Ekonomi RI 2021 dari Gubernur BI, Adakah Harapan?

Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
25 January 2021 15:08
Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI. (Tangkapan layar youtube Bank Indonesia)
Foto: Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI. (Tangkapan layar youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi perekonomian dunia termasuk Indonesia pada 2020 lalu ambruk akibat kemunculan pandemi virus Covid-19. Bahkan ekonomi Indonesia mengalami resesi. Lantas bagaimana proyeksi ekonomi dunia dan Indonesia di tahun ini? Adakah harapan?

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan dirinya sangat optimistis kondisi ekonomi tahun ini bakal membaik. Apalagi proses vaksinasi di sejumlah negara termasuk Indonesia sudah dimulai.

"Banyak yang bilang vaksin ini menjadi game changer. Vaksinasi ini bakal meningkatkan mobilitas manusia yang pada akhirnya mendorong mobilitas ekonomi," kata Perry dalam pertemuan online dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa, Senin (25/1/2021).

Selain vaksin, Perry mengatakan, tahun ini ekonomi dunia diproyeksikan bakal tumbuh 5%, setelah di 2020 diproyeksikan anjlok minus 3,8%.

Data BIFoto: Istimewa
Data BI



Proyeksi positif ekonomi dunia ini didorong oleh pulihnya pertumbuhan ekonomi China dan India. Tak hanya itu, ekonomi negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Eropa juga diproyeksi bakal tumbuh positif masing-masing 4,3% dan 5% di tahun ini.

Bagaimana dengan Indonesia?

Perry menjabarkan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh positif 4,8-5,8% di tahun ini. Setelah pada 2020 proyeksinya tumbuh -2% hingga -1%.

"Ekonomi Indonesia bakal didorong oleh ekspor, stimulus fiskal, dan investasi. Yang menjadi isu saat ini adalah bagaimana mendorong kredit perbankan karena pertumbuhan dana nasabah sangat tinggi tahun lalu," jelas Perry.

Data BIFoto: Istimewa
Data BI


Tahun ini, Perry mengatakan, BI akan mengarahkan seluruh instrumen kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, dengan tetap menjaga terkendalinya inflasi dan memelihara stabilitas nilai tukar rupiah, serta mendukung stabilitas sistem keuangan.

"Koordinasi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional," ujar Perry.

Data BIFoto: Istimewa
Data BI

(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Gembira! BI Naikkan Proyeksi Ekonomi Dunia Jadi 5,7%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular