
BI Sebut Ekonomi Global Mungkin Cuma Tumbuh 3%

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyebut risiko di perekonomian sedang sangat tinggi. Bahkan bukan tidak mungkin lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Sebelumnya, BI memperkirakan ekonomi dunia tumbuh 3,5% tahun ini. Kemudian direvisi menjadi 3,4%. Namun bisa saja realisasinya lebih rendah dari itu.
Perry Warjiyo, Gubernur BI, menyebut tren kenaikan suku bunga akan menyebabkan permintaan turun. Plus China masih memberlakukan kebijakan zero tolerance terhadap virus corona yang membuat Negeri Panda bisa sewaktu-waktu menerapkan karantina wilayah (lockdown).
"Faktor-faktor ini yang membuat ekonomi global berisiko ke bawah. Semula ekonomi global pada 2022 dapat mencapai 3,4%, meskipun kami revisi ke bawah dari 3,5% sebelumnya. Bacaan kami, dengan kondisi geopolitik, kenaikan Fed Funds Rate, dan zero Covid di Tiongkok, menimbulkan risiko ekonomi global dapat turun menjadi 3% pada 2022 ini," ungkap Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Juni 2022, Kamis (23/6/2022).
Akan tetapi, lanjut Perry, pertumbuhan ekonomi dunia akan membaik jadi 3,3% pada 2023.
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI: Pertumbuhan Ekonomi Global Berisiko Lebih Rendah