
Jualan Mobil Baru Hancur Lebur, Bisnis Sparepart 2021 Aman?

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyeksi penjualan mobil 2021 hanya naik tipis dari tahun lalu, menandakan pasar otomotif belum pulih untuk kembali menyentuh angka 1 juta unit. Rendahnya penjualan otomotif juga dirasakan oleh industri turunan seperti suku cadang dan ban.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane mengatakan tahun ini pengusaha ban juga masih tahap bertahan dalam menjalankan bisnis. Tapi proyeksinya lebih baik sedikit dari tahun lalu.
"Proyeksinya sekarang 750 ribu unit, kira kira penjualan ban ya separuhnya lah lebih dikit," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (22/1/2021).
Dia melihat masa pandemi masyarakat umum jarang melakukan perjalanan sehingga penggunaan ban mobil juga semakin jarang. Belum lagi dengan daya beli yang menurun sehingga masyarakat enggan menunda hal yang bukan kebutuhan primer.
Selain itu di tengah dilantiknya presiden baru Amerika, diharapkan dari fasilitas tarif preferensi umum (Generalized System of Preference / GSP) juga meningkatkan ekspor ban ke Amerika Serikat.
Fasilitas GSP diberikan dalam bentuk pengurangan tarif bea masuk pada sejumlah produk Indonesia yang dinilai kurang berdaya saing di pasar Amerika Serkita dibanding produk yang sama atau sejenis dari negara lain di pasar AS.
"Seperti Agustus lalu GSP Amerika sangat menolong kita, nilainya besar mencapai USD 1,5-1,6 miliar. Harapan tahun ini kalau bisa ditambah untuk ban ukuran SUV itu yang dilarang jadi kita nggak kena di situ," katanya.
Saat ini pengusaha ban juga hanya membuat ban yang sesuai orderan pasar, tidak lagi membuat stok karena permintaan yang menurun sangat tajam. Tahun lalu utilisasi pabrik ban hanya 50%-60%, di tahun ini prediksinya bisa mencapai 70% dengan naiknya permintaan walaupun sedikit.
"November tahun lalu belum juga bisa 100% utilitasnya. Barangkali kalau perhitungan saya dari asosiasi ban, pasar bisa kembali pulih sejalan dengan Bank Dunia di Maret 2022. Bahwa ada vaksin sudah diinjeksikan. Kira kira Maret 2022, bicara peningkatan. Saat ini survival," katanya.
Sementara, Ketua Umum Gabungan Industri Alat-Alat Motor dan Mobil (GIAMM) Hamdani Dzulkarnaen mengatakan tahun ini diprediksi penjualan suku cadang bisa meningkat. Seiring naiknya daya beli masyarakat dari pemulihan ekonomi dan geliat pasar otomotif.
"Dibanding tahun 2020 tentunya kita berharap naik dan bertumbuh, seiring dengan pulihnya penjualan OEM (original equipment manufacturer) walaupun bertahap," katanya kepada CNBC Indonesia.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil domestik mencapai 750 ribu unit sepanjang 2021, naik sedikit dari target tahun lalu 500 ribu unit.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Bulan Madu' Pajak Selesai, Penjualan Mobil Bakal Anjlok!