
Penjualan Loyo, Pabrik Motor Kini Lirik Onderdil Sepeda

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri sepeda motor dalam negeri berminat untuk berinvestasi dalam produksi sparepart sepeda. Industri sepeda pada tahun 2020 lalu yang menggeliat dari tren gowes menjadi daya tarik bisnis lain. Pasar sepeda motor memang drop parah terkena dampak pandemi covid-19, yang tahun lalu diproyeksikan hanya 3,7 juta unit.
"Ada banyak permintaan dari beberapa produsen komponen motor yang pasarnya mulai turun tahun lalu, mereka mau mengalihkan ke produsen komponen sepeda, ini peluang buat mereka untuk men-supply komponen sepeda yang ada," kata Ketua Forum Industri dan Pengusaha Sepeda Indonesia (FIPSINDO) Eko Wibowo kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/1/21).
Beberapa pabrikan sepeda motor itu memang perlu berputar otak untuk mencari peluang anyar di tengah industri yang menurun. Mencoba untuk bergelut di industri sepeda menjadi salah satu opsi.
"Ada sekitar 2-3 pabrikan lah yang udah bicara, hanya saja kemarin karena terpotong libur akhir tahun jadi masih terus dibicarakan. Mungkin rencana tahun 2021 ini sudah akan produksi spare part. Kita jalan sama-sama gimana kembangin ini, karena kalau guidance-nya nggak ada, mereka bingung mau kembangin apa" sebut Eko.
Ada beberapa komponen yang berpotensi untuk bisa menjadi pengembangan lebih lanjut. Eko menilai dengan kebutuhan yang meningkat, pabrikan sepeda motor bisa coba masuk berinvestasi. Namun, perlu perhitungan yang matang. Jangan sampai nantinya mengalami kerugian.
"Bisa produksi crank arm, handle bar, lever handle break control bisa, belum part-part lain, selama ini belum produksi karena selama ini nilai ekonominya belum masuk, lebih menarik buat sparepart motor dibanding sepeda, kalo market udah tumbuh jadi peluang bersama," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PK Ditolak MA, Kartel Harga Sepeda Motor Matik Terbukti