China 'Balas Dendam' ke Trump Cs, Ini Kata Anak Buah Biden

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 January 2021 21:00
President Joe Biden signs three documents including an inauguration declaration, cabinet nominations and sub-cabinet nominations in the President's Room at the US Capitol after the inauguration ceremony, Wednesday, Jan. 20, 2021, at the U.S. Capitol in Washington. Vice President Kamala Harris watches at right. (Jim Lo Scalzo/Pool Photo via AP)
Foto: Presiden AS Joe Biden didampingi Wakil Presiden Kamala Harris menandatangani dokumen deklarasi pelantikan di Ruang Presiden di US Capitol setelah upacara pelantikan di US Capitol di Washington, Rabu, 20 Januari 2021. (Jim Lo Scalzo/Pool Photo via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Amerika Serikat dan China tampak kembali memanas. Pemerintahan Presiden Joseph Robinette Biden Jr. atau Joe Biden memberikan tanggapan terhadap tindakan China yang memberi sanksi kepada salah satu mantan pejabat administrasi Donald Trump, yakni Menteri Luar Negeri Mike Pompeo.

Emily Horne, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Biden, mengatakan sanksi yang diberikan China terhadap Pompeo "tidak produktif dan sinis".

"Menerapkan sanksi ini pada Hari Pelantikan tampaknya merupakan upaya untuk memainkan perpecahan partisan," kata Horne dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

"Warga Amerika dari kedua belah pihak harus mengkritik langkah yang tidak produktif dan sinis ini. Presiden Biden berharap dapat bekerja dengan para pemimpin di kedua belah pihak untuk memposisikan Amerika untuk mengalahkan China."

Di hari pelantikan Biden pada Rabu (20/1/2021), China mengumumkan sanksi terhadap Pompeo dan 27 pejabat tinggi lain yang berada dalam administrasi Trump.

Kementerian luar negeri China mengatakan Pompeo dan yang lainnya dituduh "merencanakan, mempromosikan, dan melaksanakan" hal-hal yang mengganggu urusan dalam negerinya.

Otoritas China melarang mantan pejabat dan anggota keluarga dekat memasuki negaranya, dan membatasi perusahaan yang terkait dengan mereka untuk melakukan bisnis di negara tersebut.

Sebelum masa jabatannya berakhir, Pompeo sempat menyatakan bahwa China telah melakukan genosida terhadap Muslim Uighur.

"Apa yang disebut determinasi oleh Pompeo ini tidak lain adalah kertas," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China sebagai tanggapan. "Politisi AS ini terkenal karena berbohong dan curang, menjadikan dirinya bahan tertawaan dan badut."

China telah berulang kali menolak tuduhan pelecehan di wilayah Xinjiang, di mana panel Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan setidaknya 1 juta orang Uighur dan Muslim lainnya telah ditahan di kamp-kamp.

Di sisi lain, menlu pilihan Biden untuk menggantikan Pompeo, Antony Blinken, mengatakan bahwa dia setuju dengan penilaian Pompeo terhadap China.

Dia mengatakan pada sidang konfirmasi Senatnya bahwa "tidak diragukan lagi" China merupakan tantangan paling signifikan bagi AS dari negara mana pun, dan bahwa dia percaya ada dasar yang sangat kuat untuk membangun kebijakan bipartisan AS untuk melawan Beijing.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Mike Pompeo Tak Sudi Biden Jadi Presiden AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular