Internasional

Heboh Mike Pompeo Tak Sudi Biden Jadi Presiden AS

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 November 2020 13:22
Sekretaris Negara AS Mike Pompeo berbicara selama konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr di Kantor Departemen Luar Negeri Filipina di Manila, Filipina, Jumat, 1 Maret 2019. (AP / Andrew Harnik, Pool)
Foto: Sekretaris Negara AS Mike Pompeo berbicara selama konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin Jr di Kantor Departemen Luar Negeri Filipina di Manila, Filipina, Jumat, 1 Maret 2019. (Foto AP / Andrew Harnik, Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemimpin dunia yang menjadi sekutu Amerika Serikat sudah memberikan selamat dan berjanji untuk bekerja sama dengan Presiden terpilih Joseph Robinette Biden Jr. atau Joe Biden.

Namun Menteri Luar Negeri AS Michael Richard Pompeo menolak kemenangan Biden dan bersikeras jika Donald John Trump akan tetap berkuasa.



Trump sendiri juga menolak untuk menyerah dan akan menggugat hasil penghitungan suara pemilihan presiden tersebut, dengan mengatakan tanpa bukti bahwa ada kecurangan besar-besaran dalam pemilu.

Pompeo menjelaskan bahwa sikap Trump adalah kebijakan resmi pemerintah saat dia menepis pertanyaan apakah dia bekerja sama dengan tim transisi Biden.



"Akan ada transisi yang mulus ke pemerintahan Trump kedua," kata Pompeo dalam konferensi pers, dikutip dari AFP. Pompeo menambahkan jika "dunia harus memiliki kepercayaan penuh" pada fungsi pemerintah AS menjelang dan setelah pelantikan 20 Januari 2021.

Saat ditanya apakah AS masih dapat mengeluarkan pernyataan yang mendesak pemilihan bebas di seluruh dunia, Pompeo menyebut pertanyaan itu "konyol" dan mengatakan AS mengikuti prosedur standar.

Kepada Fox News, Pompeo mengomentari panggilan ucapan selamat dari para pemimpin dunia kepada Biden, dengan mengatakan "jika itu hanya mengatakan 'hai', saya kira itu tidak terlalu sulit."

"Tapi jangan salah tentang itu, kami memiliki satu presiden, satu menteri luar negeri, satu tim keamanan nasional pada satu waktu," katanya.

Kegagalan Trump untuk menyerah tidak memiliki kekuatan hukum itu sendiri, tetapi Administrasi Layanan Umum, badan yang mengelola birokrasi Washington, telah menolak untuk menandatangani transisi tim Biden dan menahan pendanaan serta briefing keamanan.

Pompeo membuat komentar publik pertamanya tentang hasil pemilu. Sehari sebelumnya, Trump memecat Menteri Pertahanan Mark Esper yang dianggapnya tidak cukup setia.

Sikap Pompeo akan diuji saat ia meninggalkan AS untuk tur tujuh negara sekutu yang telah memberi selamat kepada Biden.

Dia akan menuju Prancis, Turki dan diikuti oleh bekas republik Soviet, yani Georgia. Pompeo kemudian akan menuju ke Israel dan tiga sekutu Teluk Arab, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China 'Balas Dendam' ke Trump Cs, Ini Kata Anak Buah Biden

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular