Jakarta, CNBC Indonesia - Calon menteri pertahanan Amerika Serikat pilihan Presiden Joe Biden, pensiunan Jenderal Angkatan Darat Lloyd James Austin III, mengatakan tindakan China yang semakin agresif di seluruh Indo-Pasifik akan menjadi perhatian utama AS.
Lloyd juga mengatakan tindakan Pakistan terhadap kelompok teror anti-India seperti Lashkar-e-Taiba (LeT) dan militan Islam, Jaish-e-Mohammad (JeM) tidak diselesaikan dengan baik.
Hal ini Lloyd katakan pada sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat, Selasa (19/1/2021) lalu. Ia juga mengatakan bahwa jika dia dikonfirmasi untuk jabatan menlu AS, dia akan bekerja untuk terus meningkatkan kemitraan pertahanan dengan India, dengan mengoperasionalkan status 'Mitra Pertahanan Utama' India.
Dalam kesaksiannya kepada komite Senat, Austin mengatakan di panggung global, Asia harus menjadi fokus dari upaya AS, dan bahwa dia melihat China sebagai tantangan bagi Departemen Pertahanan AS.
"Secara global, saya yakin tantangan paling signifikan yang akan saya hadapi adalah memastikan upaya berkelanjutan Departemen Pertahanan untuk mempersiapkan dan memperkuat militer AS untuk lanskap keamanan masa depan yang dinamis yang didorong oleh percepatan persaingan dengan China dan Rusia, sambil tetap memastikan kemampuan kami untuk mencegah berbagai ancaman saat ini," kata Lloyd dalam jawaban tertulis, dikutip dari Hindustan Times.
Lloyd menilai "perkembangan pesat dan fokus operasional" China dan modernisasi Tentara Pembebasan Rakyat, termasuk kemampuannya untuk melakukan operasi informasi, dunia maya, dan ruang angkasa "merupakan ancaman keamanan yang signifikan dan jangka panjang bagi Amerika Serikat dan kepada sekutu dan mitra kami."
"Tindakan yang semakin agresif (China di Indo-Pasifik juga mengkhawatirkan dan AS membutuhkan) postur kekuatan yang lebih tangguh dan terdistribusi di Indo-Pasifik sebagai tanggapan atas kemampuan dan pendekatan kontra-intervensi China," katanya.
Di luar soal China, Lloyd juga ditanya mengenai perubahan dalam kerja sama Pakistan dengan AS setelah bantuan keamanan Amerika terputus pada 2018.
"Saya memahami Pakistan telah mengambil langkah-langkah konstruktif untuk memenuhi permintaan AS dalam mendukung proses perdamaian Afghanistan. Pakistan juga telah mengambil langkah-langkah melawan kelompok anti-India, seperti LeT dan JeM, meskipun kemajuan ini belum lengkap," jawabnya.
"Banyak faktor selain penangguhan bantuan keamanan yang dapat mempengaruhi kerja sama Pakistan, termasuk negosiasi Afghanistan dan eskalasi berbahaya setelah serangan teroris Pulwama."
Austin mengatakan Pakistan akan terus memainkan "peran penting dalam penyelesaian politik apa pun di Afghanistan" dan AS juga perlu bekerja dengan negara itu untuk mengalahkan al-Qaeda dan Negara Islam-Provinsi Khorasan dan meningkatkan stabilitas regional.
Dia menambahkan bahwa dia bermaksud untuk "menekan Pakistan mencegah wilayahnya digunakan sebagai tempat perlindungan bagi militan dan organisasi ekstremis brutal". Melanjutkan membangun hubungan dengan militer Pakistan akan "memberikan celah bagi Amerika Serikat dan Pakistan untuk bekerja sama dalam masalah-masalah utama," katanya.
Menanggapi pertanyaan tentang prioritasnya untuk India, Austin mengatakan "tujuan menyeluruhnya untuk hubungan pertahanan kami dengan India adalah untuk terus meningkatkan kemitraan".
"Saya akan lebih jauh mengoperasionalkan status 'Mitra Pertahanan Utama' India dan terus membangun kerja sama pertahanan yang kuat untuk memastikan militer AS dan India dapat berkolaborasi untuk mengatasi kepentingan bersama. Saya juga akan berusaha untuk memperdalam dan memperluas kerja sama pertahanan kita melalui dialog keamanan Quad dan keterlibatan multilateral regional lainnya," tambahnya.
Lloyd yang berusia 67 tahun akan menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang menjalankan departemen pertahanan tetapi perlu diberikan pembebasan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat karena Undang-Undang Keamanan Nasional mengharuskan menteri pertahanan menunggu tujuh tahun setelah pensiun sebelum mengambil pekerjaan.
Dia pensiun pada 2016 silam. Mantan jenderal bintang empat itu menjabat sebagai kepala Komando Pusat AS, yang mengawasi operasi di Afghanistan dan Irak.