
Awas China Ngamuk! Biden Undang Taiwan di Pelantikan Presiden

Jakarta, CNBC Indonesia - Perwakilan Taiwan secara resmi diundang ke pelantikan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Kementerian luar negeri Taipei mengatakan ini merupakan undangan resmi pertama AS terhadap Taiwan sejak tahun 1979 silam.
Duta besar de facto Taiwan untuk AS, Hsiao Bi-khim, memposting video dirinya pada pelantikan Biden hari Rabu (20/1/2021) kemarin. Hsiao mengatakan 'merasa terhormat untuk mewakili rakyat dan pemerintah Taiwan di sini pada pelantikan Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris'.
"Demokrasi adalah bahasa umum kami dan kebebasan adalah tujuan kami bersama," tambahnya, dikutip dari AFP.
Jim Risch, Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Republik, menyambut baik undangan pelantikan Biden untuk perwakilan Taiwan.
"Saya memuji pemerintahan baru atas undangan ini dan mendorong mereka untuk mengembangkan kemajuan yang dibuat dalam hubungan AS-Taiwan untuk mencerminkan tantangan dan realitas geopolitik yang kita hadapi," tulisnya di Twitter.
Sebagai informasi, Taiwan berpisah dari China pada akhir perang saudara pada tahun 1949, dengan 23 juta penduduknya hidup di bawah ancaman invasi terus-menerus. China memandang pulau Taiwan sebagai wilayah mereka dan telah berjanji untuk mengambilnya suatu hari nanti.
Beijing bahkan menolak setiap kontak resmi dengan Taiwan dan mencoba untuk menjaga pulau itu terisolasi secara diplomatis.
Kemudian AS mengalihkan pengakuan diplomatik Beijing atas Taipei selama pemerintahan Presiden Jimmy Carter.
Tetapi AS tetap menjadi sekutu tidak resmi Taiwan yang paling demokratis dan terikat oleh tindakan Kongres untuk menjual senjata pulau itu sebagai pertahanan diri.
Sejak 1979, kepresidenan AS umumnya menginjak jalur diplomatik yang hati-hati di Taiwan untuk menghindari kemarahan Beijing dan mencegah Taipei secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan.
Tetapi hal tersebut berubah secara dramatis di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump yang merangkul hubungan hangat dengan Taiwan ketika mereka berseteru dengan China mengenai beberapa masalah-masalah, seperti perdagangan dan keamanan nasional.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mendapatkan panggilan telepon dengan Trump setelah kemenangan pemilihannya tahun 2016, sebuah langkah yang membuat marah Beijing.
Trump juga meningkatkan penjualan senjata dan kontak diplomatik, sementara salah satu tindakan kebijakan luar negeri terakhir pemerintahannya adalah mencabut pembatasan yang membatasi bagaimana pejabat AS berinteraksi dengan rekan-rekan Taiwan mereka.
Meski kebijakan Biden di Taiwan kurang jelas untuk saat ini, tetapi kehadiran Hsiao pada pelantikan mengisyaratkan kelanjutan dari perubahan pengaturan preseden pendahulunya.
China telah berayun lebih otoriter dan agresif di bawah Presiden Xi Jinping, dengan jet tempur Beijing mendengung Taiwan pada tingkat rekor tahun 2020 lalu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Washington 'Lockdown', 21.000 Militer Turun Amankan Ibu Kota