
Washington 'Lockdown', 21.000 Militer Turun Amankan Ibu Kota

Jakarta, CNBC Indonesia - Ibu kota Washington, Amerika Serikat (AS), mendadak sepi setelah diberlakukan penutupan alias 'lockdown' yang dilakukan di sejumlah area di pusat kota. Di beberapa blok hanya terdengar suara kendaraan forklift yang menurunkan lebih banyak pagar.
Sejak Rabu (13/1/2021), tidak ada kendaraan yang lalu lalang, termasuk turis. Menurut pantauan Associated Press (AP News), hanya ada beberapa orang yang sedang olahraga lari dan beberapa kru konstruksi yang bekerja.
Wilayah Gedung Kongres, The Capitol Hill, yang menjadi sasaran empuk kerusuhan pada minggu lalu, terlihat dikelilingi garis pagar hitam yang tinggi.Gedung tersebut 6 Januari lalu menjadi saksi bisu penyerbuan yang dilakukan massa pendukung Presiden Donald Trump.
Dua blok dari Gedung Putih, sekelompok pasukan Garda Nasional berseragam muncul dari bus wisata dan menuju ke sebuah hotel. Mereka akan mengamankan ibu kota yang akan berlangsung hingga pelantikan 20 Januari.
Jenderal Angkatan Darat AS Daniel Hokanson, kepala Biro Pengawal Nasional, mengatakan kepada Wakil Presiden Mike Pence jika jumlah pasukan Garda Nasional yang datang ke Washington untuk membantu keamanan sejauh ini bertambah menjadi sekitar 21.000. Mereka dikerahkan untuk mengamankan pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden 20 Januari nanti.
Hingga Kamis (15/1/2021) sekitar 7.000 pasukan sudah berada di kota, dengan ribuan lainnya dalam perjalanan. Lamanya misi mereka mungkin berbeda-beda, tetapi pejabat Departemen Pertahanan berwenang untuk mengerahkan Garda nasional bersiaga 30 hari ke depan.
Pejabat pertahanan AS mengatakan para pemimpin negara telah memperjelas bahwa prioritas pasukan adalah melindungi ibu kota AS. Garda nasional akan mewaspadai protes atau serangan kekerasan yang mungkin akan terjadi.
"Jelas kita berada di perairan yang belum dipetakan," kata Walikota Washington Muriel Bowser ditulis AP.
"Pemberontakan dengan kekerasan (seperti di Capitol minggu lalu oleh pendukung Trump) mempengaruhi cara kami mendekati kerjasama dengan mitra federal dalam merencanakan pelantikan ke-59."
Sebelumnya FBI juga telah memperingatkan bahwa protes bersenjata oleh para pendukung Trump sedang direncanakan di semua 50 ibu kota negara bagian serta di Washington jelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden. Akibatnya Bowser dengan tegas meminta orang-orang untuk tidak datang ke Washington D.C untuk pelantikan.
Atas permintaannya pula Washington kini dalam keadaan 'darurat'. Trump sendiri telah menyetujui hal tersebut hingga 24 Januari.
Kendaraan polisi menutup sebagian besar pusat kota sejak Rabu. Siapapun yang berada di dalam perimeter pelantikan mungkin akan dihentikan dan diinterogasi. Mulai Jumat (15/1/2021) ini semua garasi parkir di zona terlarang pusat kota akan ditutup.
Bowser juga meminta penduduk untuk menghindari pusat kota sepenuhnya. Ia mengumumkan bahwa 13 stasiun Metro di dalam perimeter keamanan akan ditutup selama beberapa hari.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Siaga Jelang Pelantikan Biden
