
Pandemi, Impor Bensin RI di 2020 Anjlok 23,5%

Jakarta, CNBC Indonesia - Impor bensin Indonesia selama 2020 turun sekitar 23,5% menjadi 91 juta barel dari 119 juta barel pada 2019. Hal ini seiring dengan menurunnya penjualan bensin Pertamina sebesar 20% menjadi 176 juta barel dari 221 juta barel pada 2019.
Hal tersebut terungkap dalam bahan pemaparan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (19/01/2021).
Berdasarkan data tersebut, yang mengutip dari data PT Pertamina (Persero), dari sisi produksi bensin dari kilang Pertamina di dalam negeri hanya turun tipis yakni sekitar 7,5% menjadi 86 juta barel dari 93 juta barel pada 2019 lalu.
Sementara jumlah stok pada 2020 disebutkan tidak ada, dari posisi 10 juta barel pada 2019.
"Pengurangan defisit gasoline (bensin) dapat dilakukan dengan melakukan pencampuran dengan methanol dan atau alkohol seperti methanol-ethanol-blending," ungkap Arifin saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (19/01/2021).
Untuk itu, menurutnya hilirisasi batu bara akan didorong karena bisa diubah menjadi methanol, sehingga bisa mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM), termasuk bensin.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Banyak yang Jual, Pertamina Impor BBM Premium Dari Mana?