
Mohon Maaf, Kayaknya Ekonomi Baru 'Lari' Semester II-2021

Memasuki 2021, ada harapan yang belum ada pada 2020. Namanya adalah vaksin anti-virus corona. Apakah itu bikinan Pfizer-BioNTech, Moderna, AstraZaneca-Universitas Oxford, dan sebagainya sudah mulai disuntikkan ke jutaan lengan masyarakat di berbagai negara
Di Indonesia, vaksin CoronaVac buatan Sinovac (perusahaan farmasi asal China) sudah mulai disuntikkan pekan lalu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Warga Negara Indonesia pertama yang menerima vaksin.
Tahap pertama vaksinasi akan diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes). Selepas itu baru ke petugas publik pelayan masyarakat seperti Aparatur Sipil Negara (ANS) dan anggota TNI/Polri.
"Di seluruh dunia tahapan ini sama, kenapa diberikan ke nakes? Kriterianya yang diberikan oleh orang-orang yang berisi risiko tinggi untuk terpapar karena tenaga kerja kesehatan ini selalu terpapar pasien Covid-19. Mereka ingin diberikan pertama kali.
"Vaksinasi kita akan berikan berikutnya ke 17,4 juta petugas publik. Jadi setelah petugas kesehatan, kita ke petugas publik," jelas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, belum lama ini.
Vaksinasi tahap I terhadap nakes dan tahap II kepada petugas publik (dan kelompok usia lanjut lebih dari 60 tahun) akan berlangsung pada Januari-April 2021. Kemudian tahap III untuk kelompok masyarakat rentan dan tahap IV kepada masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya adalah pada April 2021-Maret 2022 (jika persediaan masih ada).
![]() infografis, Tahapan Vaksinasi Covid-19 |
Untuk bisa mengakhiri pandemi, rantai penularan harus diputus. Agar rantai itu bisa diputus, maka sebagian besar penduduk harus divaksin sehingga tercipta yang disebut kekebalan kolektif (herd immunity). Jika vaksinasi sampai tahap IV sudah rampung, maka herd immunity bisa tercapai.
Namun mohon maaf, sepertinya hingga April 2021 vaksin belum bisa dinikmati oleh sebagian besar masyarakat dan pelaku ekonomi. Sehingga mayoritas kelompok masyarakat uang produktif baru menerima vaksin pada paruh kedua 2021, paling cepat.
Oleh karena itu, kemungkinan roda ekonomi baru berputar cepat pada semester II-2020. Saat itu, produksi dan permintaan akan berangsur normal meski belum setinggi sebelum masa pandemi.
"Dengan ekonomi yang pulih dan permintaan meningkat, kami memperkirakan inflasi 2021 akan sebesar 2,92%. Namun sepertinya sebagian besar bagi terjadi pada semester II," sebut Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri, dalam risetnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)