
Gawat Corona China, Pemerintah Bangun RS Darurat Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - China kembali dihantam gelombang kedua pandemiĀ virus corona (Covid-19). Dengan keadaan mendesak, otoritas Negeri Tirai Bambu harus membangun kembali rumah sakit darurat Covid-19.
Pemerintah China kini membangun RS darurat Covid-19 di pinggiran Kota Shijiazhuang. Laporan AFP menuliskan ribuan kamar prefabrikasi memenuhi lapangan luas saat kru konstruksi bekerja untuk membangun fasilitas karantina besar tersebut.
Pemandangan di luar Shijiazhuang, mengingatkan upaya Beijing pada awal tahun lalu dalam membangun rumah sakit lapangan darurat di Kota Wuhan hanya dalam beberapa hari. Kota Wuhan sendiri merupakan tempat SARS-CoV-2 pertama kali muncul.
![]() Rumah sakit darurat Covid di China. (AP/Yang Shiyao) |
Bangunan karantina di Shijiazhuang dilengkapi dengan kamar mandi, wi-fi, dan AC, serta akan menampung kontak dekat pasien virus yang dikonfirmasi setelah selesai dalam beberapa hari ke depan.
CCTV, lembaga penyiaran negara, menunjukkan para pekerja dengan rompi visibilitas tinggi dan topi keras merakit struktur seperti kabin dalam gelap, sementara bendera bertuliskan nama tim konstruksi dan unit Partai Komunis berkibar dari bangunan yang telah selesai.
"Fasilitas tersebut diharapkan memiliki cukup ruangan untuk menampung lebih dari 4.000 orang setelah selesai," kata laporan CCTV pada Selasa (19/1/2021).
Pekerjaan dimulai pada 13 Januari saat beberapa kota di China utara memberlakukan lockdown dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan lebih dari 20.000 penduduk desa di sekitar provinsi Hebei telah dikirim ke karantina di fasilitas terpusat. Sementara itu, jutaan penduduk setempat telah beberapa kali dites virus.
Pekan lalu, pejabat senior kesehatan nasional Wang Bin mengatakan China sangat waspada terhadap gelombang kasus potensial yang dipicu oleh liburan Tahun Baru Imlek mendatang, yang diperkirakan akan "menimbulkan tantangan besar" untuk pencegahan virus.
Perayaan Tahun Baru Imlek sendiri berarti jutaan penduduk kota akan melakukan perjalanan ke kota asal mereka untuk merayakannya. China memang telah mengendalikan virus, bahkan ketika seluruh dunia berjuang dengan kasus kematian yang kian meningkat dan rumah sakit yang terbebani.
Tetapi serentetan wabah kecil yang terlokalisasi telah mendorong pejabat China untuk memerintahkan pengujian massal, penguncian yang ketat, dan untuk bersiap memindahkan desa-desa penuh ke fasilitas karantina untuk menekan penyebaran virus.
China kini tercatat memiliki 88.454 kasus positif, dengan 4.635 kasus kematian, dan 82.432 pasien berhasil sembuh, menurut data Worldometers. Kemarin ada tambahan 118 kasus baru. Sudah enam hari ini angka menderita Covid-19 mencapai angka ratusan di China.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jreng! China Umumkan 'Perang' di Chengdu, Ada Apa?
