
Cerita Harta Karun Terpendam Indonesia, Sekilo Rp 140 Juta..!

Indonesia adalah negara penghasil sarang burung walet terbesar di dunia. Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, Indonesia memasok 38,57% kebutuhan sarang burung walet dunia. Disusul oleh Singapura (28%), China (9,15%), Hong Kong (4,69%), dan Malaysia (4,64%).
"Perdagangan sarang burung walet sangat penting. Nilai ekonomi sarang burung walet mencapai 0,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional," sebut laporan Kementerian Perdagangan.
Meski menjanjikan, tetapi sarang burung walet belum bisa menjadi komoditas andalan ekspor seperti batu bara, minyak sawit mentah (CPO), atau karet. Sampai saat ini, nilai ekspor sarang burung walet masih belum ada apa-apanya ketimbang komoditas-komoditas tersebut.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, ekspor sarang burung yang bisa dimakan (HS 04100010) selama Januari-Oktober 2020 adalah U$ 392,62 juta (Rp 5,53 triliun). Dibandingkan dengan total ekspor Indonesia yang pada periode tersebut mencapai US$ 131,51 miliar (Rp 1.851,64 triliun), kontribusi sarang burung walet hanya 0,29%.
Namun ada sinyal positif. Laju pertumbuhan nilai ekspor komoditas ini terus melesat, bahkan sangat cepat.
Pada Oktober 2020, ekspor sarang burung walet tumbuh 66,57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Lebih tinggi ketimbang pertumbuhan bulan sebelumnya yaitu 57,35% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)