
Trump 'Gebuk' Xi Jinping Lagi, Tak Sudi Beli Barang China

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski beberapa hari lagi akan meninggalkan Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampaknya masih mau bereaksi terhadap rivalnya China.
Akhir pekan kemarin, ia mengarahkan seluruh departemen pemerintahan untuk mencari cara meminimalkan bahkan menyetop pengadaan barang dan jasa dari China untuk mengurangi risiko dari spionase alias mata-mata demi keamanan nasional AS.
Melansir Reuters, Penasehat Keamanan Nasional Robert O'Brien menuduh China menargetkan sistem informasi pemerintah AS untuk catatan personel, rencana militer, dan data lainnya melalui dunia maya dan cara lainnya.
"Untuk alasan ini, Amerika Serikat harus mengambil tindakan yang sesuai untuk melindungi kepentingan Amerika. Kita harus menyesuaikan peraturan dan kebijakan kita serta mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk mengurangi risiko kegiatan spionase teknis dan manusia China yang diarahkan ke Pemerintah Federal," katanya dikutip Senin (18/1/2021).
Ia juga mengatakan Trump telah mengarahkan badan pemerintah untuk melakukan peninjauan "untuk meminimalkan pengadaan barang dan jasa China oleh Pemerintah Federal".
O'Brien tidak memberikan contoh pengadaan yang dia rujuk, tetapi seorang pejabat senior administrasi mengatakan tujuan utamanya adalah untuk melawan upaya China untuk menyusup ke jaringan IT AS.
"Apa pun yang berkaitan dengan perusahaan China yang akan memiliki komponen kit di jaringan kami berpotensi menjadi kerentanan yang dapat digunakan untuk melanjutkan strategi fusi militer-sipil China," kata pejabat itu.
"Jika ada perangkat keras, misalnya, yang akan masuk ke jaringan kami, itu adalah jenis hal yang dapat menimbulkan potensi kerentanan."
Pengumuman itu datang kurang dari seminggu sebelum Trump meninggalkan jabatannya untuk digantikan oleh Demokrat Joe Biden pada 20 Januari mendatang.
Langkah ini adalah yang terbaru dari serangkaian langkah yang menargetkan China, yang oleh para analis dilihat sebagai upaya untuk mengunci pendekatan yang sulit ke Beijing bagi Biden di masa yang akan datang.
Trump telah mengejar kebijakan garis keras terhadap China pada masalah-masalah mulai dari perdagangan hingga spionase dan virus corona. Hubungan anjlok ke level terburuknya dalam beberapa dekade ketika presiden asal New York itu meningkatkan retorika dalam kampanye pemilihan ulangnya yang gagal.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh