
Gara-Gara Kelakuan Trump Pabrik-Pabrik Mobil AS Menderita

Jakarta, CNBC Indonesia - Peperangan Presiden AS Donald Trump dengan China ternyata membuat industri otomotif menderita. Ini terjadi akibat tindakan Trump atas pabrik chipset China beberapa waktu terakhir.
Seperti diketahui jika produsen chipset China, Semiconductor Manufacturing Internasional (SIMC) mendapat pembatasan dari pemerintah Trump bulan lalu. Otoritas setempat beralasan SIMC dimasukkan ke dalam daftar hitam untuk perlindungan keamanan secara nasional di AS.
Kebijakan itu membuat para pelaku industri otomotif AS harus memindahkan produksi chip nya ke Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC). Namun akhirnya perusahaan itu mulai kewalahan.
Pemesanan ini menjadi sangat banyak dan pemasok mobil mengonfirmasi TSMC tidak bisa memenuhi permintaan.
"Aspek sistematika dari krisis memberikan kami pusing. Dalam beberapa kasus, kami menemukan suku cadang pengganti yang membuat kami terlepas dari TSMC, mengetahui produsen alternatif tidak memiliki kapasitas lagi," kata seorang eksekutif yang enggan disebut namanya, dikutip Reuters, Jumat (15/1/2021).
Pihak TSMC mengakui ada kekurangan produksi. Namun Kepala Eksekutif, CC Wei menyatakan sedang bekerja sama dengan pelanggan untuk mengurangi dampak tersebut.
Kelangkaan chipset ini karena industri otomotif harus bersaing dengan industri elektronik yang mendapatkan pasokan chipset. Permintaan atas barang-barang seperti laptop dan konsol selama pandemi juga meningkat selama pandemi.
Pasokan semakin langka, karena pembelian mobil bertambah. Hal ini juga membuat sejumlah pelaku bisnis harus membatasi produksinya.
Sejumlah perusahaan yang akhirnya membatasi produksinya di Amerika adalah Ford Motor Co, Subaru Corp, dan Toyota Motor Corp. Selain itu Kelangkaan chipset juga berpengaruh pada produsen mobil lain seperti Volkswagen, Nisan Moto Co Ltd dan Flat Chrysler Automobiles.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh