
Nakes Oke, Tapi Layakkah PNS-TNI/Polri Jadi Prioritas Vaksin?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia akan memulai tahapan vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) pekan ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan menjadi Warga Negara Indonesia pertama yang disuntik vaksin.
Tahap pertama vaksinasi akan diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes). Selepas itu baru ke petugas publik pelayan masyarakat seperti Aparatur Sipil Negara (ANS) dan anggota TNI/Polri.
"Di seluruh dunia tahapan ini sama, kenapa diberikan ke nakes? Kriterianya yang diberikan oleh orang-orang yang berisi risiko tinggi untuk terpapar karena tenaga kerja kesehatan ini selalu terpapar pasien Covid-19. Mereka ingin diberikan pertama kali.
"Vaksinasi kita akan berikan berikutnya ke 17,4 juta petugas publik. Jadi setelah petugas kesehatan, kita ke petugas publik," jelas Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, hari ini.
Pandemi virus corona adalah tragedi kesehatan dan kemanusiaan. Oleh karena itu, sangat wajar bisa bisa diterima apabila nakes jadi yang terdepan menerima vaksin. Sebab tanpa nakes yang kuat, sebuah negara pasti bakal kolaps menghadapi krisis kesehatan.
Namun prioriras kedua kepada ASN dan TNI/Polri bisa diperdebatkan. Sebab selain krisis kesehatan, pandemi virus corona juga telah menjelma menjadi krisis ekonomi. Penyebaran virus yang kali pertama mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini telah membuat ekonomi mati suri dan masuk ke 'jurang' resesi. Indonesia tidak terkecuali.
Oleh karena itu, para pelaku ekonomi juga harus sehat. Para pelaku ekonomi ini yang menjadi tulang punggung penciptaan lapangan kerja sampai penerimaan pajak. Jika pelaku ekonomi kuat dan tahan banting, maka krisis ekonomi akibat pandemi bisa dilalui dengan baik.
HALAMAN SELANJUTNYA >> Pelaku Ekonomi Memberi Kontribusi
