Sriwijaya Air SJ182 Kemungkinan Tak Meledak di Udara

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
12 January 2021 12:38
An investigator of Indonesian National Transportation Safety Committee inspects parts of Sriwijaya Air Flight 182 that crashed in the waters off Java Island, at Tanjung Priok Port in Jakarta, Indonesia, Sunday, Jan. 10, 2021. Indonesian rescuers pulled out body parts, pieces of clothing and scraps of metal from the Java Sea early Sunday morning, a day after the Boeing 737-500 with dozens of people onboard crashed shortly after takeoff from Jakarta, officials said. (AP Photo/Tatan Syuflana)
Foto: AP/Tatan Syuflana

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap kemungkinan besar pesawat Sriwijaya Air SJ182 tidak meledak di udara. KNKT menyebut pesawat Sriwijaya itu meledak di satu titik.

"Ya kalau selama ini informasinya ya memang ini seperti yang dikatakan oleh Pak Ketua KNKT bahwa kemungkinan besar pesawat itu jatuhnya di satu titik artinya dia tidak meledak di udara," kata Investigator Keselamatan Pelayanan KNKT Bambang Irawan kepada wartawan di atas Kapal Riset Baruna Jaya IV, Selasa (12/1/2021) dikutip dari detikcom.

"Jadi dia betul-betul di satu poin, cuman kan ketika dia di satu poin juga bisa saja menyebar di beberapa meter mudah-mudahan tidak lebih dari 200 meter jadi kita gunakan fokus di situ," katanya.

Bambang menerangkan pesawat Sriwijaya Air SJ182 itu ada kemungkinan meledak di laut Kepulauan Seribu. Hal ini, sebut Bambang, bisa saja terjadi lantaran penurunan ketinggian pesawat ketika sampai di 250 kaki.

"Iya betul (meledak di laut) jadi sesuai dengan yang disampaikan Pak Ketua demikian. Jadi karena proses penurunan ketinggian juga didapat diikuti demikian, jadi pesawat tersebut sampai di ketinggian 250 kaki masih dalam keadaan utuh. Jadi kemungkinan besar sampai ketika dia menyentuh di air dengan kedalaman 20 meter ya dia dengan kecepatan yang cukup tinggi ya tentu akan menjadi impact yang sangat kuat," ungkapnya.

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu, 9 Januari 2021, pukul 14.40 WIB. Pesawat hilang kontak setelah 4 menit mengudara. Tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 masih belum diketahui apa penyebabnya.

Operasi SAR masih terus dilakukan hingga saat ini. Bagian serpihan pesawat serta sejumlah bagian tubuh manusia yang diduga korban Sriwijaya Air sudah mulai ditemukan.

Hari ini, tim Basarnas memperluas areal pelaksanaan pencarian melalui udara. Perluasan tersebut dilakukan guna memaksimalkan pencarian serpihan pesawat dari Sriwijaya Air SJ182.

"Untuk areal pelaksanaan kegiatan udara itu akan kita tetap melaksanakan pemantauan lewat udara dengan areal yang kita perluas," kata Rasman kepada wartawan di JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Santunan Rp 1,25 Miliar, Sriwijaya Air Komentar Begini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular