Sederet Kendala Pencarian Black Box Sriwijaya Air SJ182

Jakarta, CNBC Indonesia - Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid memberikan update terkini mengenai pencarian kotak hitam atau black box Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.
Abdul mengatakan, sejak pagi tadi sebanyak kurang lebih 30 penyelam sudah melakukan penyelaman. Ada dua titik yang sudah dipetakan oleh KRI Rigel-933.
"Penyelam kita sudah melaksanakan penyelam dan hasilnya dari dua spot yang diduga black box itu berada banyak mengalami rintangan puing-puing," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (11/1/2021).
Puing-puing tersebut, kata Abdul terbilang cukup banyak dan tajam. Sehingga jika tidak dibersihkan terlebih dahulu akan membahayakan para penyelam.
Oleh karena itu, hari ini, satu tim akan membersihkan puing-puing tersebut, karena diduga keberadaan black box berada di bawah puing-puing tersebut.
"Hari ini kita berencana satu tim membersihkan puing-puing itu dan nanti mencari yang diduga black box. Karena puing-puing ini di bawah sangat tajam dan membahayakan penyelam," tuturnya.
"Kita menduga ada kemungkinan spot di bawah puing-puing itu," kata Abdul melanjutkan.
Untuk diketahui, Pesawat Sriwijaya bernomer register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pada pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Badara Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Berdasarkan data manifest, SJ 182 membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi. Sedangkan 12 kru terdiri dari 6 kru aktif dan 6 kru ekstra.
[Gambas:Video CNBC]
Sriwijaya Air Masuk Proses PKPU, Begini Reaksi Bosnya
(dru)