Simak! 8 Fakta Terkini Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
10 January 2021 08:12
Sriwijaya Air (Ari aputra/detikcom)
Foto: Sriwijaya Air (Ari aputra/detikcom)

5. Ada Puing yang Diduga 'Bangkai' Sriwijaya Air

Kepolisian sektor Pulau Laki, Kepulauan Seribu serta warga menjaring puing alumunium dan gulungan kabel di perairan Pulau Laki. Tim SAR, Babinsa, juga telah melakukan pengecekan di lapangan.

"Kami temukan sejumlah gulungan kabel, potongan celana jeans, dan logam aluminium di perairan," ujar personel Babinkamtibmas Pulau Laki, Zulkifili.

Informasi dari Basarnas, Signal Distres JATC Pesawat Milik Sriwijaya (SJ182) PK-CLC hilang kontan pada 14.47. Tim SAR, Babinsa, dan Polisi pulau Lancang telah melakukan pengecekan di lapangan.

Info dari Nelayan Bubu, melihat ada benda jatuh di Laut sekitar perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki. Getaran jatuh pesawat di terasa hingga perumahan Pulau Lancang.

"Kita belum bisa pastikan barang itu apa. Tapi sudah ada di Kapal Basarnas dan akan diselidiki KNKT," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito dalam kesempatan berbeda mengonfirmasi.

6. Ada 50 Penumpang & 12 Kru Pesawat

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) mengatakan total penumpang kecelakaan Sriwijaya Jakarta - Pontianak mencapai 50 orang penumpang Bersama 12 orang kru kabin.

"Penumpang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak -anak, dan 3 balita. Mohon doa restu dari seluruh masyarakat agar proses pencarian dengan lancar," katanya.

7. Hotline, Posko Pengaduan dan Kemanusiaan

Menhub BKS mengatakan saat ini pihak Sriwijaya Air telah menyediakan hotline penumpang yang bisa dihubungi pada 021-8063-7817. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui perkembangan terkini mengenai penumpang dan kru kabin Sriwijaya Air.

Senior Manager Communication Sriwijaya Air, Theodora Erika menyampaikan pihaknya terus berkoordinasi dengan otoritas terkait dan menyediakan seluruh dukungan yang dibutuhkan.

"Untuk keluarga dan kerabat, dapat menghubungi nomor hotline berikut ini : 021 - 8063 7816 dan 021 - 8063 7817," ujarnya dalam keterangannya resmi, dikutip Minggu (10/1/2021).

Selain hotline, polisi bekerjasama dengan pihak terkait kini membangun posko darurat di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Lokasi posko kemanusiaan di JICT II," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Ahrie Sonta, Sabtu (9/1/2021).

Ahrie mengatakan pembangunan posko kemanusiaan ini untuk mengantisipasi penanganan terhadap pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak.

Informasinya polisi akan memasang tenda posko darurat di JICT II. Kapal patroli juga akan disiagakan di dekat posko darurat. Polisi akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan penanganan terkait peristiwa ini.

Tak hanya itu, pihak kepolisian juga mendirikan posko pengaduan untuk menampung informasi keluarga penumpang pesawat di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang, Banten.

"Posko ini dibuat untuk melakukan pendataan awal yang akan dicocokkan dengan data korban dalam pesawat nahas yang masih dalam proses pencarian di sekitar Kepulauan Seribu," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian Saputra dalam keterangannya.

8. Survei Lokasi Dimulai

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengungkapkan pada Minggu ini (10/1/2021) pihaknya akan memulai melakukan survei lokasi kejadian kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak.

"Pertama saya sebagai Ketua KNKT berbela sungkawa, semoga tidak terjadi lagi. Tugas KNKT akan melakukan investasi penyebab pesawat, agar tidak terjadi hal sama di kemudian hari," katanya, katanya dalam Press Conference, Sabtu (9/1/2021).

"Kemudian sesuai dengan prosedur kami masih tahap pengumpulan data, data cuaca, data pesawat, data penerbangan. Ketika dirilis gimana kondisinya. Besok [Minggu hari ini] kami akan lakukan survei di lokasi kejadian, kira kira seperti apa lokasinya dan peralatan apa yang akan diturunkan. Ini akan kita planning apa saja peralatan untuk besok [hari ini] dalam rangka melakukan investigasi."

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular