Duh, Pembangkit Listrik Terbarukan di 2020 Cuma Nambah 176 MW

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
07 January 2021 18:30
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). (CNBC Indonesia/ Andrean Krtistianto)
Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). (CNBC Indonesia/ Andrean Krtistianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangkit listrik bersumber energi baru terbarukan (EBT) pada 2020 hanya meningkat tipis 1,71% atau bertambah 176 mega watt (MW) ke posisi 10.467 mega watt (MW) dari 10.291 MW pada 2019.

Hal tersebut disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam konferensi pers Capaian Kinerja Kementerian ESDM 2020 dan Rencana Kerja 2021, hari ini, Kamis (07/01/2020).

Penambahan kapasitas pembangkit listrik EBT baru pada 2020 ini bisa dikatakan lebih kecil dibandingkan penambahan kapasitas pada tahun-tahun sebelumnya, di mana pada 2019, tambahan kapasitas baru mencapai 503 MW, pada 2018 bertambah 409 MW, dan 2017 bertambah 393 MW.

Dia menyebutkan, tambahan kapasitas pembangkit listrik EBT pada 2020 tersebut di antaranya karena beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso berkapasitas 66 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Merauke 3,5 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Sion 12,1 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap 13,4 MW.

Dia mengatakan, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional sudah ditetapkan target bauran energi sebesar 23% pada 2025. Oleh karena itu, menurutnya pemerintah terus berupaya mendorong penambahan kapasitas EBT.

"Total pembangkit listrik EBT di tahun 2020 10.467 MW dan di tahun 2021 kita targetkan kapasitas terpasang EBT 12.009 MW," ungkapnya saat konferensi pers Capaian Kinerja Sektor ESDM 2020 dan Rencana Kerja 2021, Kamis (07/01/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, PLTS Terapung Cirata kapasitas 145 MW, akan menjadi PLTS Terapung terbesar di ASEAN setelah kick off-nya (pembangunan) mulai berlangsung pada 17 Desember 2020 lalu.

"Ini merupakan komitmen pemerintah mengembangkan EBT. 17 Desember kick off ceremony 145 MW yang merupakan PLTS terbesar di ASEAN, kerja sama Indonesia dan UEA," jelasnya.

Kementerian ESDM punya proyek besar 2020-2024 untuk ketenagalistrikan dan EBTKE, di antaranya infrastruktur ketenagalistrikan pembangkit listrik 27.000 MW, transmisi 19.000 kms, gardu induk 38.000 MW, dan pengembangan Smart Grid.

"Kita juga dorong pemanfaatan kendaraan listrik, konversi PLTD ke gas atau EBT. Yang kita harapkan di 2023 ini dapat dituntaskan dengan PLTS atap dan cold storage untuk dukung sektor pertanian dan industri," jelasnya.

Kemudian Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU TS) sebanyak 22.000 unit, revitalisasi PLT EBT, pembangunan PLTS penunjang K/L, dan alat penyalur daya listrik 43.192 unit.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri ESDM: Ini 3 Kunci Agar Listrik RI Tangguh!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular